BANDUNG, bipol.co – Cadangan air baku untuk memasok masyarakat kota Bandung terus mengalami penyusutan. Akibatnya, diprediksi Ujung Berung akan menjadi daerah pertama yang terkena dampak penyusutan ini.
Direktur Utama (Dirut) Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening kota Bandung Sonny Salimi mengatakan saat ini musim kemarau sudah masuk ke bulan kedua. Akibatnya cadangan air baku dari tempat penampungan terus mengalami pengurangan. Sehingga hal tersebut berdampak pada pasokan air di beberapa wilayah.
“Sekarang yang agak rawan itu adalah daerah Ujungberung, karena instalasi pengolahan di sana itu kapasitasnya tidak besar cuma 20 liter perdetik. Dan saat ini air bakunya sudah berebut dengan petani di sana,” kata Sonny, Kamis (11/07/2019)
Meski begitu, Sonny mengungkapkan untuk saat ini belum ditemukan adanya masalah seriuas untuk mendistribusikan ke 70 ribu pengguna air PDAM di daerah tersebut.
“Gangguan distribusi tidak ada, karena masih normal produksinya. Biasanya mereka punya dua sumber air, ada PDAM dan Sumur. Sat ini sumurnya sudah kering, jadi sumbernya tinggal PDAM. Dan pengguna di Bandung timur itu hampir 70 ribu,” ungkapnya.
Dirut PDAM tersebut terus melakukan upaya agar pasokan air tidak mengalami kendala dan masalah ke Daerah tersebut. Petugas diinstruksikan untuk melakukan pengecekan rutin agar distribusi air berjalan sebagaimana mestinya.
“Operator kita selalu mengecek jalur aliran air untuk memastikan tidak ada yang membobol atau mengambil secara ilegal, supaya air itu tetap masuk dalam instalasi kita,” tandasnya.
Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Deden .GP