SUKABUMI,bipol.co – Yayasan Dzikir Al-Fath yang mengelola lembaga pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi makin eksis di masyarakat.
Setiap pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tiba, semua sekolah di bawah naungan Yayasan Al-Fath selalu memenuhi target jumlah siswa, bahkan ada yang melebihi kuota.
“Sekolah-sekolah yang bernaung di bawah yayasan kami memiliki keunggulan, salah satunya berciri khas untuk mencetak anak yang berakhlakul karimah,” kata Ketua Yayasan Dzikir Al-Fath, KHM. Fajar Laksana kepada wartawan, Rabu (24/7/2019).
Guna mencapai tujuan tersebut, ujar Fajar, yayasan menggunakan metode Seven Habit Islamic Boarding (SHIB) yang berisi tujuh pembiasaan dan kebiasaan di pondok pesantren. Bisa membentuk siswa yang memiliki karakter yang bersandar pada akhlak mulia.
“Kami juga menjadikan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran prioritas bagi para siswa. Insya Allah, karena keunggulan dan ciri khas tersebut, sekolah-sekolah yang kami kelola makin eksis dan diminati masyarakat,” jelas Fajar.
Yayasan Al-Fath juga mengembangkan keunggulan pendidikan berkarakter muslim yang berbudaya Sunda. Masih ada lagi yakni membentuk para tahfidz Quran yang menggunakan metode basorun fuadun atau melihat dengan mata hati, menghafal dengan kolbu bukan dengan akal serta membaca dan menulis Quran di dalam kolbu.
Untuk para lulusan SMP/MTs., Yayasan Al-Fath memberikan tiga pilihan sekolah yaitu SMA Islam Terpadu, Madrasah Aliyah Terpadu Al Irsyad, dan SMK Islam Teknologi. Para calon peserta didik akan menempuh tes minat dan bakat untuk menentukan jurusan yang cocok dengan potensi dan kecenderungan mereka.
Materi tes tersebut meliputi tes kecerdasan akal, kecerdasan kinestetik, matematik logis, supranatural, rasa dan musikal, intrapersonal, dan kecerdasan jasmani. Dari hasil tes tersebut, ujar Fajar, pihak yayasan akan memberitahukan bakat dan potensi para calon siswa.
“Berkat keunggulan dan ciri khas yang kami miliki, makin banyak orang tua yang menitipkan putra-putrinya sekolah dan Ponpes Dzikir Al-Fath. Dari tahun ke tahun jumlah siswa dan santri kami terus bertambah seiring dengan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta metode dalam pembelajaran,” tutur Fajar.**
Reporter : Firdaus
Editor : Herry Febriyanto