SUKABUMI, bipol.co – Memanfaatkan limbah palet triplek kayu dari toko kaca grosir yang ada di Jalan Pabuaran dan limbah kayu yang ada di Jalan Koleberes, Toko Meubel Milia Sofa membuat meubel yang unik kekinian laku di pasaran kursi dan sofa.
“Walaupun hanya limbah, tapi kualitasnya bagus, karena ketebalannya 3 cm triplek multi. Dibanding kayu jenjing lebih bagus ini untuk membuat sofa dan kursi,” kata Usep Abdullah (48), panggilan akrabnya Klep, pengrajin meubel sekaligus pemilik Toko Meubel Milia Sofa, yang berada di Jalan Koleberes, Kelurahan Dayeuh Luhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, saat ditemui bipol.co, Sabtu (26/7/2019).
Secara teknis limbah-limbah kayu tersebut, sebelum diproses menjadi kursi sofa, Klep membersihkan limbah tersebut dan memberikan obat anti rayap lalu dijemur. Ukuran limbah kayu beragam dengan ketebalan 3 cm panjang 2-4 meter, yang diolah dan disulap menjadi kursi biasa, sofa, sofa bed, dan beragam kursi unik kekinian. Usaha yang dirintisnya di lokasi tersebut baru berjalan satu tahun, sebelumnya Klep bekerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain sampai ke luar daerah.
“Karena kondisi badan sudah tidak muda lagi, saya coba nekad buka usaha sendiri dengan keterbatasan modal. Alhamdulillah hasil pekerjaan saya banyak disukai orang lain dan lumayan bisa mempekerjakan karyawan tiga orang,” terangnya.
Untuk model kursi, Klep aktif melihat perkembangan terkini melalui media internet. Hal tersebut sebagai daya tarik pembeli dengan model-model terbaru minimalis yang banyak digemari masyarakat. Hasil melihat di internet dikombinasikan dengan keahliannya membuat kursi.
“Banyak model kursi pakai kaki-kaki kayu panjang/retro, kembali ke model zaman dahulu sebenarnya. Namun agak sedikit modern dikemasnya, bisa dibilang sofa-sofa minimalis retro modern yang sedang laku dipasaran,”ujarnya.
Dalam satu bulan model minimalis retro modern, dirinya bisa mengeluarkan sebanyak 5-6 kursi sofa. Untuk pengerjaan jenis tersebut, Klep dibantu anak buahnya hanya butuh waktu 2-3 hari. Ke depan Klep bukan hanya akan produksi kursi sofa, sesuai kebutuhan konsumen setianya, dia akan coba membuat kitchen set dan lainnya. Kata dia, semua akan berjalan perlahan. Kalau bahasa Sundanya lelengkah halu,” kata Usep Klep yang asli orang Pejampangan Kabupaten Sukabumi. “Usaha ini belum besar, masih butuh modal juga, tapi saya akan berusaha memuaskan keinginan pelanggan kalau ada yang ingin memesan selain kursi. Alhamdulillah untuk saat ini masih bisa bertahan dan laku sudah untung,” kata Usep Klep.
Walau bahan limbah, untuk urusan bahan sofa, dirinya memakai kualitas bahan yang tidak sembarangan. Harga yang dia jual bisa terjangkau, namun untuk kualitas Usep menjamin bisa bersaing dengan harga kursi sofa mahal di tempat lain. Lokasi Toko Meubel Milia Sofa di Jalan Koleberes menurutnya sangat strategis dan banyak lalu-lalang orang yang penasaran.
“Untuk pemasaran saya manfaatkan media sosial, tapi banyak juga yang selewat orang mampir ke sini membeli,”ungkapnya.
Salah seorang pembeli, Elan Suherlan (47), warga Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, saat ditemui di lokasi, mengatakan dirinya puas dengan kursi yang dibeli dari Toko Meubel Milia Sofa. Elan sendiri kembali membeli kursi yang akan diberikan untuk saudaranya.
“Hasil pekerjaannya bukan hanya rapih, tapi modelnya unik-unik dan harga terjangkau. Saya beli yang ke dua kalinya di sini,” terangnya. **
Reporter: Firdaus
Editor: Hariyawan