ILO Soroti Sistem Pengupahan di Jabar

- Editor

Senin, 29 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ridwan Kamil (foto Iman Mulyono)

Ridwan Kamil (foto Iman Mulyono)

BANDUNG,bipol.co – Pemprov Jabar bersama International Labour Organization (ILO) atau organisasi buruh internasional membahas persoalan pengupahan di Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, ILO mengusulkan pengelompokan industri berdasarkan provinsi agar tidak banyak perbedaan dalam sistem pengupahan.

“Salah satu usulan dari ILO adalah provinsi diatur jenis industrinya, kemudian daerah mengusulkan sistem kebutuhan hidup layaknya yang wajar di tiap daerah,” Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Senin (29/7/2019).

Emil sapaan Ridwan Kamil mengatakan, usulan sistem pengupahan dari ILO dinilai lebih baik karena mengacu standar internasional. Terlebih, usulan mengedepankan keadilan dan menjaga kualitas ekonomi di Jawa Barat, sehingga buruh menjadi sejahtera dan investasi tetap terjaga.

“Nanti kombinasi antara masukan standar hidup di daerah dan tema provinsinya itu akan mengakibatkan jenis usahanya menjadi merata,” imbuhnya.

Sebagai contoh, jelasnya, Jawa Barat bisa menjadi provinsi yang memiliki fokus kepada industri manufaktur, sementara Jawa Tengah lebih pada industri tekstil. Sehingga, pengelompokan tersebut akan membuat industri di Jawa Barat tidak terlalu beragam.

“Sebab perbedaan keragaman industri mengakibatkan keragaman upahnya, sehingga jomplang-jomplangnya gak pernah selesai,” ujar dia.

Emil menyatakan, pengelompokan industri yang menjadi usulan ILO merupakan langkah yang sustainable atau penyeimbang agar tidak terus terjadi ketimpangan. Rencananya, dalam waktu dekat Pemprov Jabar akan menetapkan usulan tersebut, sehingga sistem pengupahan di Jawa Barat bisa lebih baik.

“Tiap tahun kita di demo untuk hal yang sama (upah), harusnya bisa beres tanpa harus selalu tawar menawarnya itu dalam bentuk demo-demo fisik,” tuturnya.

Reporter   : Iman Mulyono

Editor       : Deden .GP

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB