Remaja 17–24 Tahun Rentan Terpapar Radikalisme

- Editor

Sabtu, 10 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, bipol.co – Juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengatakan anak muda usia 17-24 tahun rentan terpapar paham radikal dan terorisme, karena masih dalam fase mencari jati diri sehingga mudah dipengaruhi.

“Memang yang disasar itu anak usia 17-24 tahun karena mereka masih muda, energik, mencari jati diri dan masih memiliki semangat yang tinggi. Mereka relatif belum memiliki tanggungan sehingga menjadi target utama,” kata Wawan dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Dia enggan menyebut angka pasti jumlah usia 17-24 tahun yang terpapar radikalisme-terorisme di Indonesia, namun berdasarkan data BIN ada 900-1000 orang yang terpapar paham tersebut.
Menurut dia, dari jumlah 900 orang itu tidak semuanya dari usia 17-24 tahun, karena ada yang dari usia 24-45 tahun dan di atas 50 tahun yang hanya terlibat ikut serta, namun yang menjadi garis terdepan adalah usia 17-24 tahun.

“Oleh karena itu kami tetap melakukan literasi publik termasuk literasi digital termasuk patroli siber untuk melakukan deteksi dini dan juga lapor cepat. Lapor kalau terlambat juga buat apa,” ujarnya.
Wawan juga menekankan banyak kasus terorisme seperti bom bunuh diri melibatkan anak usia muda karena ada faktor-faktor yang melatar belakangi, salah satunya tidak kritis dalam mempertimbangkan sesuatu termasuk masuknya paham radikal dan terorisme.

Dia mengatakan BIN terus menerus-menerus melakukan upaya-upaya pendekatan termasuk kepada keluarga yang anaknya terpapar paham radikal dan terorisme.

“Kami melakukan upaya-upaya pendekatan termasuk mendekati keluarga karena keluarga yang paling tahu watak masing-masing. Jadi semua elemen harus dilibatkan untuk melakukan pencegahan,” tuturnya. (ant)**

 

Editor: Ude D Gunadi

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB