BANDUNG,bipol.co – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono tidak mengetahui secara pasti anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk Citarum Harum. Menurutnya, suntikan pinjaman dari International Monetary Fund (IMF) tersebut tidak dialokasikan untuk TNI.
“Ndak, ndak tahu saya. Saya gak tahu ya, yang 1,4 triliun. Saya gak tahu. Mungkin tanya gubernur (Ridwan Kamil), saya gak ngerti itu,” ujar Tri di Bandung, Kamis (15/8/2019).
Tri menilai, jika anggaran tersebut dialokasikan untuk mengelola sampah seperti di Jakarta, maka yang harus dipikirkan adalah tempat pembuangan akhir sampah-sampah tersebut. Pasalnya, sampah di Jakarta pun dibuang ke luar daerah, yakni di Bantar Gebang, Bekasi.
“Kalau ini kan di Bandung kota, apabila dibuang di Bandung kota kira-kira di mana tempatnya kan gak ada, siapa yang bisa menyelesaikan, berarti koordinasi antar wilayah,” ujarnya.
Diketahui, Pemprov Jabar mendapat bantuan dana sebesar Rp 1,4 triliun dari IMF berupa utang dengan skema pinjaman yang ditawarkan adalah Government to Government (G to G). Uang pinjaman tersebut, digunakan untuk mengatasi permasalahan sampah di Sungai Citarum.
Namun begitu, anggaran bantuan dari IMF tidak diprioritaskan untuk membeli peralatan canggih. Sebab, uang tersebut akan digunakan untuk mengedukasi masyarakat agar bisa mengelola sampah hingga habis di rumah dengan teknologi sederhana.
“Teknologinya receh, tapi banyak. Harapannya, masalah sampah selesai, peradaban dan edukasi masyarakat tentang persampahan meningkat. Kalau kita lari ke teknologi saja, masyarakat polanya sama,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Bandung beberapa waktu lalu.**
Reporter: Iman Mulyono