Luhut: Larangan Ekspor Nikel Demi Nilai Tambah

- Editor

Selasa, 3 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan), Kepala LKPP Roni Dwi Susanto (ujung kanan). (Ant)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan), Kepala LKPP Roni Dwi Susanto (ujung kanan). (Ant)

JAKARTA.bipol.co – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendukung dihentikannya ekspor nikel mulai 1 Januari 2020 demi mendorong nilai tambah di dalam negeri.

“Sekarang pemerintah sudah larang ekspor nikel ‘ore’, tujuannya supaya ada nilai tambah. Nilai tambah ini dampaknya besar,” katanya seusai acara sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) di Auditorium BPPT, Jakarta, Senin malam (2/9/2019).

Luhut mengatakan banyak pihak menilai larangan ekspor nikel akan menghilangkan potensi hingga 600 juta dolar AS. Namun, ia meyakinkan, jika diolah terlebih dahulu di dalam negeri, nilai tambahnya bisa mencapai hingga 6 miliar dolar AS.

“Pada ujungnya akan lebih daripada angka tersebut,” katanya. Besarnya potensi nikel di dalam negeri, lanjut Luhut, juga seharusnya bisa dimanfaatkan Indonesia untuk menjadi pemain global dalam rantai pasok industri lithium baterai hingga industri mobil listrik.

“Dengan suplai ‘chain’ ada di kita, kita akan jadi pemain global dalam lithium baterai dan mobil listrik dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan industri dengan bahan baku yang 100 persen berasal dari dalam negeri memberikan nilai tambah yang begitu besar.

Ia bahkan menyebut industri semacam itu menempati tingkatan yang lebih tinggi dari sekadar tingginya penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

“Contoh kasus yaitu yang Pak Menko Luhut dorong supaya kita membatasi ekspor nikel ‘ore’. Karena yang terjadi, nikel ore dari Indonesia diekspor ke China, oleh pabrik China diproduksi, begitu bersaing dengan perusahaan Indonesia, Indonesianya dikenakan dumping,” katanya. (ant)
Editor   Deden .GP

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB