MALUKU,bipol.co – Provinsi Maluku, diguncang gempa dua kali tetapi tidak berpotensi tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Sunardi, mengatakan, gempa pertama menguncang kota Ambon pada Sabtu, pukul 01.39 WIT dengan magnitudo 3,2, berpusat pada 3.71 Lintang Selatan dan 128.14 Bujur Timur. Gempa kedua dengan magnitudo 4,7, pukul 05:23:11 WIT, posisi pada 6.57 Lintang Selatan dan 129.05 Bujur Timur.
Gempa pertama tersebut berjarak 3 KM Barat Ambon, 47 KM Baratdaya Kairatu, kabupaten Seram Bagian Barat(SBB), kedalaman 10 KM dan dirasakan di Ambon III MMI.
Sedangkan, gempa kedua berjarak 138 KM Barat Laut Tepa, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), posisi 215 KM Timur Laut Tiakur, ibu kota kabupaten etempat.
“Kami belum menerima adanya laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut,” ujar Sunardi, Sabtu (7/9/2019).
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” kata Sunardi.
BMKG mencatat Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan sehingga menyebabkan Maluku masuk dalam wilayah yang rentan terhadap gempa, hal tersebut dikarenakan banyaknya tumpukan lempeng dan patahan.
Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya, bagian tenggara, pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan, pusat patahan di ntaranya berada di laut Ambon dan SBB.(ant)
Editor : Herry Febriyanto