“Kita harus membangun arus bawah ekonomi, sebab ketimpangan impor pangan di Indonesia masih terjadi,” kata Ma’ruf Amien dalam diskusi ketahanan pangan di Jakarta, Sabtu(21/9/2019)
Menurut Ma’ruf selama ini pembangunan banyak dilakukan pada arus atas sehingga terjadi konglomerasi. Seharusnya diharapkan aliran ekonomi akan merembet untuk kalangan bawah, namun praktiknya hal tersebut urung terjadi.
Ia banyak menyoroti pada sektor pertanian, di mana Indonesia memiliki keunggulan pada sektor tersebut. Lahan dan kualitas tanah Nusantara sudah layak untuk ditanami berbagai jenis komoditas, tetapi kuantitas menunjukkan angka berbeda.
Sektor pertanian mulai jagung, hingga kopi yang harusnya tersedia banyak di Indonesia, pada kenyataannya masih membutuhkan banyak impor.
Hal ini dinilai sangat timpang, karena hampir 100 persen kebutuhan pangan dalam negeri dicukupi dengan komoditas impor. Berangkat dari kenyataan tersebut, Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencanangkan Gerakan Nasional Kedaulatan Pangan (GNKP) telah diresmikan langsung oleh Ma’ruf Amien untuk menjawab permasalahan kedaulatan pangan yang masih sulit tercapai. (ant)