Literasi Budaya Bukan Sekedar Membaca dan Menulis

- Editor

Selasa, 8 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, KHM. Fajar Laksana.  (Foto Firdaus)

Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, KHM. Fajar Laksana. (Foto Firdaus)

SUKABUMI, bipol.co-Literasi budaya di kalangan anak sekolah bukan sekadar masalah membaca dan menulis, melainkan lebih luas dari itu yakni para siswa bisa mengaplikasikan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu dalam mengajarkan literasi, para siswa harus didekatkan pada literatur-literatur dan nilai-nilai budaya, khususnya Sunda.

Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, KHM. Fajar Laksana saat ditemui wartawan, Selasa (8/10/2019). Literasi budaya, kata dia, merupakan aplikasi dan implementasi nilai-nilai filosofi dan konsep yang kemudian dipraktikkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Literasi budaya itu mempraktikan filosofi yang dalam hal ini kami menggali etika dan filosofi Sunda,” ujarnya.

Filosofi Sunda yang dimaksudkannya berisi ajaran silih asah, silih asih, silih asuh dan silih wawangi. Ketika literasi hanya membaca dan menulis, lanjutnya, hal itu menjadikan cakupannya cuma pada konsep tatanan teoritis. Namun ketika dikatakan literasi budaya, hal itu berarti meliputi nilai-nilai filosofi yang harus teraplikasikan di dalam kehidupan para pelajar.

“Kalau bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, literasi budaya Sunda bisa mencegah terjadinya tawuran atau tindakan anarkis karena ada konsep silih asah, silih asih, dan silih asuh,” ujarnya.

Pada intinya literasi budaya itu mempraktikkan sendiri nilai-nilai filosofi yang terkandung pada cabang-cabang budaya Sunda. Anak-anak tidak hanya menonton gendang pencak, tetapi juga bisa membaca sejarah pencak silat dan menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

“Kami telah membuat dan mengembangkan model untuk literasi budaya yang diterapkan kepada para santri dan siswa didik di pesantren dan sekolah kami,” tuturnya.

Untuk itu Fajar menghimbau sekolah-sekolah mengimplementasikan literasi budaya. Dalam hal ini, para pelajar dilibatkan dalam praktik literasi budaya dan bisa tampil di event-event budaya. Momen kenaikan kelas di sekolah, misalnya, bisa dijadikan ajang untuk mengangkat literasi budaya dengan menampilkan kreasi para siswa, tidak harus dengan pertunjukan band atau organ tunggal.

“Agar para pelajar tidak akan kehilangan jati dirinya sebagai orang Sunda, tampilkan atraksi seni tradisional Sunda pada momen kenaikan kelas seperti kemarin kami menampilkan berbagai kreasi budaya Sunda pada hari perpustakaan,” tutur dia.

Reporter  : Firdaus

Editor      : Deden .GP

Berita Terkait

Tanggulangi Stunting, Pemkot Cimahi Salurkan Beras Fortifit untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Pemerintah Kabupaten yang Informatif
BPBD Kota Cimahi Gelar Kegiatan Sekolah/Madrasah aman Bencana (SMAB)
Satpol PP Kota Cimahi Sita Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal
Dikky: TPS3R Salah Satu Solusi Permasalahan Sampah di Cekungan Bandung
252 PNS Purna Bhakti, Pj Wali Kota Bandung Ucapkan Terima Kasih Atas Dedikasi Selama Ini
HARI PANGAN SEDUNIA, DKPP Jabar Akan Diseminasi Pangan Lokal dan Kampanye Stop Boros Pangan
Pemkot Cimahi Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana Geo-Hidrometeorologi

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 14:41 WIB

Tanggulangi Stunting, Pemkot Cimahi Salurkan Beras Fortifit untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Jumat, 15 November 2024 - 19:47 WIB

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Pemerintah Kabupaten yang Informatif

Kamis, 14 November 2024 - 17:43 WIB

BPBD Kota Cimahi Gelar Kegiatan Sekolah/Madrasah aman Bencana (SMAB)

Kamis, 14 November 2024 - 14:50 WIB

Satpol PP Kota Cimahi Sita Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal

Kamis, 14 November 2024 - 07:56 WIB

Dikky: TPS3R Salah Satu Solusi Permasalahan Sampah di Cekungan Bandung

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB