Pengamat Terorisme: Penyerang Wiranto Bukan Teroris Berjaringan Luas

- Editor

Jumat, 11 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof. Dr. Obsatar Sinaga.* arirf

Prof. Dr. Obsatar Sinaga.* arirf

BANDUNG, bipol.co – Menkopolhukam Wiranto diserang dua orang yang melakukan penusukan, saat Menkopolhukam berada di Pandeglang, Kamis Kemarin.

Kejadian tersebut, ditanggapi beragam oleh publik, termasuk Pengamat Terorisme, Prof. Dr. Obsatar Sinaga. Prof. Obi –sapaan akrabnya–, menyatakan bahwa ada pola yang bukan dilakukan oleh gerakan kelompok teror.

“Kalau teror itu ‘kan menciptakan terere, adanya ketakutan dalam publik. Dalam kejadian Pak Wiranto ini saya tidak melihat hal itu,” jelasnya, di Kampus Universitas Widyatama Bandung, Jumat (11/10).

Pria yang juga menjabat Rektor Universitas Widyatama ini, mengatakan catatan historis Wiranto itu bukan di-haters oleh kelompok teroris.

“Kalau Wiranto kaitannya dengan pelanggaran HAM berat,” jelasnya.

Dirinya menjelaskan, mungkin juga ini sebuah tindakan pelajaran terhadap pemerintah yang kelihatannya sudah mulai balik ke model lama (pelanggaran HAM).

Sosok Wiranto, kata Prof. Obi, adalah orang lama di pemerintahan, namun kiprahnya sejak Orde Baru pernah menjabat Menteri Panglima ABRI.

“Mungkin selama menjabat, pernyataan Wiranto kerap menuai kontroversi. Pak Wiranto itu memang ngomongnya banyak menyakiti orang, saya kira mungkin (ini) urusannya pribadi atau pergerakan orang yang tersakiti,” terangnya.

Di mata Prof. Obi, Menkopolhukam Wiranto itu catatannya selalu bersebrangan dengan kelompok besar terkait pelanggaran HAM.

Jika polisi menyebut pelaku penyerangan terhadap Wiranto berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Karakter kelompok ini, bekerja sendiri dan mengacu pada sejumlah kejadian, mereka kerap menyerang aparat kepolisian. Misalnya penyerangan Mako Brimob, Mako Polres Cirebon, penyerangan anggota polisi di Jatinegara, ‎Mako Polrestabes Surabaya, hingga penyerangan pos polisi di Kota Solo.

“Untuk kejadian kemarin itu, kelihatan yang diserang kok bukan polisi dulu, tapi langsung ke Pak Wiranto?”Apa salahnya Pak Wiranto? Saya kira pelaku juga perlu dicek kejiwaannya,” tegasnya.

Prof. Obi menilai, jika pelaku bukan teroris jaringan besar.

“Saya meragukan, secara teoretis enggak biasanya mereka  (kelompok teroris) ‎begitu. Apalagi menyerangnya menggunakan pisau kecil yang artinya harus berada dekat dengan targetnya,” ujar Prof. Obi.**

Reporter: Arief

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB