SOREANG, bipol.co – Ratusan organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Bandung menggelar deklarasi damai.
Deklarasi berlangsung di sela-sela acara sosialisasi pendidikan politik bagi Ormas dan LSM se-Kabupaten Bandung, di Aula Ampera, Jalan Gading Tutuka, Cingcin, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (17/10-2019).
Acara dibuka Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, dihadiri Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan; Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung, Iman Irianto; dan Assisnten I Pemerintahan, H. Ruli.
Dalam dekralasi damai, Ormas, OKP, dan LSM Kabupaten Bandung antara lain menolak radikalisme, unjuk rasa anarkis, dan mendukung pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden yang aman, damai, dan kondusif.
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, mengatakan kalau terjadi komunikasi dengan berbagai elemen secara politik, maka situasi yang berat sekali pun bisa diselesaikan bersama.
“Saya kira Ormas, OKP, dan LSM di Kabupaten Bandung sangat respon terhadap permasalahan di Kabupaten Bandung, baik sosial, ekonomi, kemiskinan, dan lingkungan,” kata Dadang Naser.
Menurut Dadang, politik itu dalam kontek high politik (politik tinggi, Red.), yaitu politik budaya, lingkungan, sosial, ekonomi, pembinaan masyarakat dan keamanan, itu juga bagian dari poltik, tidak berorientasi pada politik praktis.
“Ormas dan LSM ke depan harus cerdas dengan adanya komunikasi politik melalui pendidilan politik,” tuturnya.
Dadang Naser mengapresiasi atas kolaborasi Kesbangpol, Polres dengan pembinaan Bimas-nya, bersama Ormas dalam kegiatan pendidikan politik tersebut. Termasuk deklarasi yang dilakukan Ormas dan LSM Kabupaten Bandung untuk menolak radikalisme dan mendukung pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2019 yang damai dan aman.
“Hari ini ada deklarasi dari Ormas dan LSM, deklarasi damai, menolak radikalisme dan mendukung pelantikan presiden. Ada yang berusaha menggagalkan, sedikit pun tidak boleh kosong. Kalau kosong, bisa chaos, karena itu tidak boleh gagal,” ujar Dadang Naser.
“Ada yang bertanya kenapa pelantikan hari Minggu, itu karena presiden berakhirnya pada hari Minggu tanggal 20 Oktober. Kalau saja mundur atau telat sehari saja, bisa chaos, karena diduga ada upaya-upaya menggagalkan pelantikan,” kata Dadang Naser.
Kondisi Siaga
Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan, mengatakan deklarasi tersebut dilakukan menyatukan menyamakan persepsi seluruh Ormas, LSM, dan OKP yang ada di Kabupaten Bandung. Untuk mendeklarasikan menolak radikalisasi, terorisme, terutama untuk mendukung pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019.
“Situasi Kabupaten Bandung saat ini alhamdulillah kondusif. Kita semua; TNI, Polri, dalam kondisi siaga, agar pelantikan berjalan aman dan kondusif,” kata Kapolres.
Polres Bandung, kata Indra, saat ini juga telah menyiapkan rencana penempatan, pengerahan peraonil, di titik mana yang dianggap rawan.
“Namun alhamdulillah Kabupaten Bandung saat ini tidak ada unjuk rasa atu demo, dan semoga situasi ini bisa dijaga sampai pelantikan,” kata Kapolres.**
Reporter: Deddy Ruswandi
Editor: Hariyawan