BANDUNG, bipol,co – Sebanyak 1.078 wisudawan/wisudawati Universitas Widyatama (Utama) Kota Bandung, gelombang I tahun akademik 2019-2020, diwisuda oleh Rektor Utama, Prof. Obsatar Sinaga, dalam sidang senat terbuka. Kamis (7/11/2019).
Wisudawan/ti tersebut dari lima fakultas, pasca sarjana, dan 18 prodi, jenjang D-III, S-I, S-2 dan profesi yang ada di Universitas Widyatama.
Saat memberikan sambutan, Prof. Obi –sapaan akrabnya– mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa Utama yang telah menyelesaikan studinya.
Ia berpesan kepada para wisudawan/ti agar tidak melupakan jasa kedua orangtua, yang telah mendukung secara materil dan moril selama mereka melaksanakan perkuliahan hingga diwisuda.
Prof. Obi pun mengingatkan mereka agar menjaga sholat malam dan sholat lima waktu (bagi yang muslim).
Pada kesempatan itu, pakar komunikasi Prof. Effendi Gazali, didaulat untuk memberikan orasi ilmiahnya.
Guru Besar UI ini mengatakan bahwa Utama beruntung bisa dipimpin oleh Prof. Obi, yang baru dilantik 17 Agustus 2019. Dari kacamatanya, Prof. Obi memiliki kualitas yang mumpuni.
Hal itu, kata Prof. Effendi, terbukti dengan kemampuannya membawa Utama masuk 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia (menduduki ranking 95), sebelumnya berada di ranking 200-an. Masuk Unirenk ke-30 serta ranking ke-48 nasional untuk kegiatan kemahasiswaan.
Selain itu, lanjutnya, melakukan kerja sama dengan universitas terkemuka di dunia, seperti UINW, UITM, USIM, Taylor University, Oxford, MIT, Barchelona Universitas, dan Hill university Inggris.
Di samping itu, sepuluh mahasiswa Utama yang lulus (dari manajemen dan magister) tahun akademik 2019-2020, berhasil menulis di jurnal internasional indeks Scopus.
Terkait hal itu, awak media pun menngonfirmasi ke Prof. Obi, menurut pengakuannya kesepuluh mahasiswa Utama yang berhasil menulis jurnal internasional itu, dibimbing langsung oleh dosen pembimbing yang ‘lincah’.
“Tulisan skripsi/tesis mereka kemudian dipadatkan (summary) menjadi sebuah tulisan artikel internasional. Baru disubmit ke jurnal internasional,” terang Prof. Obi di ruangan rektor, usai mewisuda mahasiswanya.
“Kalau dosennya enggak lincah (aktif), kadang-kadang tidak tahu. Masuk nggak masuk (tulisannya ke jurnal internasional) yang penting lulus (mahasiswa yang dibimbingnya),” tambahnya.
Kesepuluh mahasiswa itu oleh pembimbing diarahkan menulis jurnal internasional dari hasil penelitiannya. Setiap hari mahasiswanya diberi pelatihan atau “coaching”.
“Waktu coaching-nya bebas bisa kapan saja (selama tidak ada halangan), karena Utama memiliki tim editor jurnal internasional,” katanya.
Di samping itu, lulusannya diperkirakan memiliki masa tunggu maksimal tiga bulan, diterima bekerja di perusahaan.
“Kami sudah melakukan kerjasama dengan 48 perusahaan ternama. Delapan lulusan terbaik kami biasanya langsung diterima kerja,” terangnya.
Para lulusannya pun sudah dibekali dengan sertifikat pendamping ijazah. Rata-rata begitu melamar, mereka menyertakan sertifikat tambahan.
Hal itu untuk lebih menyakinkan perusahaan akan kompetensi lulusannya. Contohnya sertifikat untuk programmer.
“Untuk tahun depan, di setiap semester mahasiswa kami akan mendapatkan sertifikat keahlian setelah mengikuti pelatihan,” kata Prof. Obi.
Prof. Obi berpesan untuk tidak main-main medsos dengan tujuan yang tidak baik.
“Saat ini orang diterima bekerja tidak lagi dipelajari dari latar belakang macam-macem. Tetapi dilihat juga medsosnya. Apabila melakukan hal kurang baik, maka tidak akan diterima oleh perusahaan mana pun,” kata Prof. Obi.
Sementara itu Prof. Datuk Khairuddin bin Abd Hamid, Rektor University College of Techlogy Serawak Malaysia, yang turut hadir terkesan pada raihan prestasi Utama.
Menurutnya, Utama telah berhasil mendidik generasi muda dalam mendapat pendidikan yang terbaik.
“Zaman sekarang ini melihat pendidikan lebih global. Di masa yang akan datang, pasar pekerjaan tidak hanya terbatas oleh negara, harus melihat secara global antar bangsa,” katanya.
“Tujuan saya dayang ke sini menjalin kolaborasi dengan Universitas Widyatama, mengadakan program pertukaran pelajar mengadakan program akademik secara bersama-sama,” pungkasnya.**
Reporter: Arief
Editor: Hariyawan