BANDUNG.bipol.co – ‘BankEmok’ atau sering dikenal dengan rentenir menjadi sorotan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari Fraksi PKS, Nur Djulaeha.
Menurutnya, keberadaan ‘Bank Emok’ atau rentenir, saat ini di KBB sudah bisa dikatakan kondisinya darurat. Pasalnya, ‘Bank Emok’ ini telah merambah ke desa-desa bahkan sampai ketingkat RT.
“Ini sangat memprihatinkan untuk masyarakat KBB, khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) I Kecamatan Padalarang, Ngamprah dan Saguling,” kata Nur, Selasa (3/12).
Dengan ‘Bank Emok’, banyak rumah tangga yang terancam, keluarga menjadi rapuh sehingga perceraian pun banyak terjadi. “Ini akibat lemahnya ekonomi dan mental masyarakat,” ungkapnya
Sebut Nur, ini diperlukan peran pemerintah yang harus hadir di tengah masyarakat salahsatunya pembinaan. Untuk saat ini pihaknya (komisi II. Red,) sedang melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
“Kita akan tekankan ke Dinas Koperasi dan UMKM untuk lebih berperan aktif kepada masyarakat untuk melakukan pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan SDM dengan pembinaan,” papar Nur.
Menurutnya, program pemerintah harus seimbang antara program pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat. Karena masyarakat juga harus dilakukan pembinaan salah satunya dengan pemberdayaan ekonomi dan SDM, agar masyarakat kedepannya tidak mudah terpengaruh oleh rentenir-rentenir yang bisa merusak ekonomi masyarakat.
“Sekarang sudah banyak masyarakat yang terlilit hutang ke ‘bank Emok’,” pungkasnya.
Reporter Bukhori
Editor Deden .GP