Kejurda 2019 ini memperlombakan empat nomor, yakni 500 meter race, 500 meter individual time trial, 1000 meter, dan 10 ribu point to point. Pada kejurda ini, setiap daerah mengirimkan 5 atlet putra dan 5 atlet putri. Hasilnya, para atlet pelatda masih tampil mendominasi.
Untuk kategori putri, Sheilla Mafitra Dewi, Salma Falya Niluh, Fathiyya Luhnik (karawang), Khaira Ghaniya Hafiza (Bandung) mendominasi nomor 500 meter, 1000 meter dan 10 ribu meter. Sementara pada kategori putra ada nama-nama atlet pelatda Azmi Al Ghifari (Bandung), Aiko Eugenius Laksono, Radika Rais Ananda, dan Elvio (Kota Bekasi) yang tampil dominan. “Sementara ini atlet-atlet pelatda memang masih dominan menempati 5 Besar setiap nomor,” kata Erry.
Erry Sudradjat mengatakan, hasil dari pelaksanaan Porda XIII yang digelar di Kabupaten Bogor tidak menjamin atlet yang juara di setiap nomor masuk dalam komposisi tim Pelatda. Pihaknya akan terus melaksanakan seleksi untuk menghasilkan atlet terbaik meski tidak mendapat dukungan dana dari KONI Jabar. ” Kalau tidak ada proses seleksi, kita khawatir atlet justru berleha-leha karena merasa sudah aman masuk dalam tim. Jadi kita tetap gelar seleksi, bagaimana pun caranya,” ujar Erry.
Dari pelaksanaan Selekda, pihaknya akan memilih sebanyak 24 atlet untuk masuk dalam komposisi tim Pelatda dari total 64 atlet yang ikut serta dalam Selekda dan Kejurda tersebut. Dengan rincian, 10 atlet putra, 10 atlet putra, 2 atlet cadangan putra, dan 2 atlet cadangan putri.
” Sisanya, kita siapkan untuk menjadi atlet lapis kedua. Pasalnya, kita menerapkan sistem promosi dan degradasi dalam penentuan komposisi tim inti pelatda PON XX sepatu roda Jabar. Jadi, kalau yang sebelumnya sudah terpilih masuk tapi tidak memperlihatkan perkembangan dan peningkatan, bukan tidak mungkin tergeser oleh atlet lapis kedua,” ujar Erry. (dgp)