SURABAYA, bipol.co – Setelah memimpin selama dua periode, masa tugas Risma sebagai petahana secara resmi baru akan berakhir tahun depan. Walaupun kontestasi politik Pilwali untuk mencari pengganti Risma masih cukup jauh, September 2020, tapi gerahnya imbas suhu politik Surabaya mulai terasa. Tiap-tiap kandidat bersama tim masing-masing mulai sibuk berbenah membangun citra demi menggaet massa sebanyak-banyaknya.
Tidak demikian dengan Untung Suropati, purnarirawan TNI AL yang semasa dinas aktifnya malang melintang di berbagai satuan tempur dan staf lembaga pendidikan ini. Satu-satunya kandidat berlatar belakang militer dengan kemampuan trimedia, yakni Marinir-Penerbang-Pelaut ini, tampak tenang layaknya air yang dalam. Ketenangan sang pengagum Sukarno ini juga terlihat dari keputusannya yang hanya memilih PDI-P sebagai jalan menggapai cita-citanya.
“Surabaya harus menjadi episentrum kebangkitan Nusantara”, demikian sepenggal kalimat Untung saat diwawancara sebuah stasiun TV lokal Surabaya.
Ditambahkan Untung, itulah mengapa Kota Maritim harus menjadi visi sekaligus brand Surabaya. Sejarah mencatat, sejak zaman Singosari hingga Majapahit dan kini NKRI, proses penyatuan Nusantara memang bermula dari Surabaya. Di sinilah pusat armada AL terbesar selama berabad-abad.
Walaupun beberapa pihak skeptis, tapi juga tak sedikit yang mengapresiasi dan mendukung gagasan Untung yang visioner. Bagi yang mendukung di mana di dalamnya termasuk kaum milenial, mereka meyakini bahwa pengalaman panjang Untung lebih dari 35 tahun di militer, lima tahun terakhir di Lemhannas RI, akan menjadi nilai tersendiri bagi kemajuan Surabaya. Pastinya semua pekerjaan besar memerlukan pemimpin yang memiliki pemikiran besar.
Kehadiran Untung yang berlatar belakang militer profesional tentu akan makin lengkap dan bersinar bila berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno, biasa dipanggil Puti, yang berlatar belakang sipil murni. Pengalaman Puti lebih dari 10 tahun sebagai legislator, kepekaan jiwanya terhadap wong cilik, dan kecintaannya pada seni-budaya membuat tandem Untung-Puti dipastikan akan menjadi duet maut untuk membawa perubahan Surabaya ke depan.*
Editor: Hariyawan