Ditemui di Kantor Ditjen Pajak Kemenkeu, Jakarta, Jumat (13/12), Erick mengaku heran perusahaan plat merah sektor migas itu memiliki anak usaha yang begitu banyak. Dia sudah meminta jajaran direksi dan komisaris Pertamina untuk memetakan sektor usaha dari 142 anak perusahaan itu.
Dia juga akan memeriksa kondisi keuangan dari 142 anak perusahaan Pertamina itu. Erick ingin memastikan ratusan anak perusahaan ini tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi oknum di Pertamina.
“Terus gimana kesehatan perusahaannya? saya juga tidak mau nanti ternyata mohon maaf 142 perusahaan inijhanya oknum-oknum yang akhirnya gerogoti Pertamina. ini sudah saya minta laporan dari dirut dan komut,” ujar dia.
Sebelumnya, Erick menyatakan ingin “bersih-bersih” BUMN agar memiliki tata kelola yang baik dan mampu menerapkan efisiensi bisnis.
Selain anak usaha Pertamina, Erick sudah memiliki rencana untuk memeriksa bisnis-bisnis sampingan yang dimiliki oleh BUMN. Misalnya, mengenai BUMN yang banyak memiliki anak usaha di bidang perhotelan. Total hingga kini, ada 85 hotel yang dimiliki BUMN.
Ke depannya, bisnis-bisnis di luar bisnis inti perusahaan BUMN bakal dilebur sehingga perusahaan yang bersangkutan bisa kembali menjalankan bisnis sesuai dengan inti bisnis yang mereka miliki. (ant)