Bangsa Indonesia, khususnya publik kata dia sudah mampu mengambil substansi penting, dan mengesampingkan hal-hal yang tidak bermanfaat dari informasi yang beredar.
Untuk menyeleksi informasi agar bisa mengambil manfaatnya, yang perlu dipahami menurut dia adalah yang pertama sisi kebenarannya,
“Tanpa informasi yang benar kita akan terjebak di era propaganda yang disembur ke ruang publik, yang tidak bermanfaat kepada kita,” katanya.
Kemudian, seleksi berikutnya menurut Johnny informasi tersebut harus baik, Hal itu oleh karena ada juga informasi yang benar tetapi belum tentu baik yang ditransmisikan ke ruang publik.
“Contoh yang sederhana sebuah kebenaran bahwa seorang gadis yang sehat pikirannya, jasmaninya, dan cantik berjalan tanpa busana di ruang publik, ini informasi benar, dipotret, videokan. Apakah baik itu ditransmisikan ke ruang publik?” ujarnya. (ant)