JAKARTA, bipol.co – Pendiri Partai Hanura, Wiranto, mengingatkan janji Oesman Sapta Odang (OSO), yang hanya akan menjabat sebagai Ketua Umum Hanura hingga 2019, setelah menggantikan dirinya sebagai ketua umum partai pada 2016.
“Beliau hanya menjabat sebagai Ketua Umum, janjinya hanya sampai 2019,” kata Wiranto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Wiranto mengatakan bahwa OSO terpilih sebagai Ketua Umum tahun 2016, menggantikan dirinya yang kala itu menjabat Menko Polhukam.
Saat itu OSO menandatangani pakta integritas yang berisi sejumlah poin. Dalam salah satu poin disebutkan bahwa OSO bersedia menggantikan kepemimpinan Wiranto sebagai ketua umum dan harus menjamin Hanura menerima penambahan kursi DPR RI dalam pemilu.
Konsekuensi dari pelanggaran terhadap pakta integritas itu adalah mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Hanura.
“Kalau sampai itu tidak ditaati, maka Saudara OSO akan mengundurkan diri dari Partai Hanura, sebagaimana tertuang dalam pakta integritas, dan ada saksinya,” ujar Wiranto.
Faktanya, Hanura tidak lolos parliamentary threshold dan tidak masuk ke DPR pada pileg 2019. Namun kini dalam Munas III Hanura, OSO tetap dipercaya seluruh DPD dan DPC Hanura untuk melanjutkan kepemimpinan.
Dalam konferensi pers tersebut, Wiranto juga menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Dewan Pembina Hanura. Wiranto menekankan dirinya ingin fokus menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.*
Editor: Hariyawan