Citarum Harum di 2020: Fokus Penghijauan Kawasan Hulu

- Editor

Jumat, 10 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, bipol.co — Citarum harus sudah mulai memperlihatkan hasil positif. Satu per satu persoalan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum berangsur membaik.

Pada Rabu (8/1/20), Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin, meninjau sejumlah titik DAS Citarum. Mulai dari hulu  Citarum sampai command center Citarum Harum.

“Kita mau lihat hasilnya. Setelah kita bekerja dua tahun ini, kita pertama melihat apakah sungainya sudah semakin bersih, apa tidak. Ke dua, bantaran sungainya makin bagus, apa tidak. Apakah banjir yang ada itu makin parah atau tidak. Alhamdulillah semuanya positif,” kata Safri di Kota Bandung.

Meski begitu, Safri tidak memungkiri bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan. Salah satunya adalah penghijauan lahan kritis, terutama di DAS Citarum hulu.

Lahan kritis sendiri merupakan lahan di dalam maupun di luar kawasan hutan yang mengalami kerusakan, sehingga hilang atau berkurang fungsinya.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum, terdapat 77.037 hektare lahan kritis di DAS Citarum hulu. Dari luas tersebut, 61.681 hektare lahan kritis milik masyarakat. Maka itu, kata Safri, perlu pendekatan berbeda guna menyelesaikan masalah tersebut.

“Hal yang masih perlu kita benahi adalah masalah proses penghijauan. Dari 77 ribu hektare lahan kritis, 61 ribu hektare lahan kritis milik masyarakat. Itu tentu pendekatannya berbeda dengan milik negara,” ucapnya.

“Fokus utama di tahun ke tiga (2020), selain ada Citarum kita benahi, kita akan penghijauan di atas. Jadi, bibit itu perlu proses waktu. Kita mengintegrasikan semua program di kementerian maupun di CSR untuk tahun ini penghijauan secara masif,” imbuhnya.

Safri pun menginstruksikan agar Citarum Harum membuka pintu selebar mungkin dan mengajak berbagai pihak untuk ikut terlibat.

“Instruksi sekarang lebih cenderung kita mengajak sebanyak mungkin stakeholder, bukan hanya pemerintah, tetapi juga non-pemerintah terlibat,” ucapnya.

Selain itu, Safri merespons positif penerapan sejumlah teknologi dalam pengawasan. Ambil contoh, Satgas Citarum Harum menyimpan CCTV dan sensor di beberapa titik untuk melihat tingkat pencemaran, baik dari limbah industri maupun domestik.

“Tidak mungkin atau setiap saat menggunakan mata ke lapangan. Kita membutuhkan alat. Alat yang dipasang kita itu akan membantu dan mempercepat kita melihat daerah mana yang mengalami pencemaran, sehingga kita bisa identifikasi pencemarannya ada di mana,” katanya.*

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB