SUKABUMI, bipol.co-Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) akan membuka keran pasar ekspor bagi produk yang dihasilkan di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, Pemerintah Tiongkok juga menjanjikan investasi ke Desa Sukajaya dan program sister village atau desa kembar dengan desa yang ada di Tiongkok yang memiliki karakter sama.
Hal itu disampaikan Duta Besar RRT untuk Indonesia, Xiao Qian ketika mengadakan kunjungan ke Desa Sukajaya, Selasa (21/1/2020). Dalam kunjungan itu, Dubes Xiao datang bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) RI, Abdul Halim Iskandar dan Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami.
“Berbagai potensi unggulan di desa ini bisa diekspor ke negara kami. Apalagi banyak produk unggulan di sini. Semua komoditas unggulan dari sini bisa dikerjasamakan pemasarannya,” kata Xiao.
Kunjungan Duber RRT ke Sukajaya bertujuan untuk melihat hasil studi banding ke Tiongkok oleh Kepala Desa Sukajaya, Deden Gunaefi beberapa waktu lalu. Pihak RRT menilai, Desa Sukajaya berhasil mengaplikasikan pengetahuan dan pelajaran dari studi banding di negara mereka.
“Kami juga akan membentu pengembangan teknologi pertanian di desa ini,” ujar dia.
Sementara itu Menteri DPDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, Desa Sukajaya berhasil menerapkan hasil edukasinya di Tiongkok dengan baik. Ke depan, kementeriannya akan membukakan peluang kerja sama dengan negara lain bagi Desa Sukajaya. Saat ini, desa ini telah mengekspor manggis ke Tiongkok.
Pada kegiatan tersebut, Menteri DPDTT beserta rombongan berkunjung ke berbagai sentra pertanian di Desa Sukajaya, mulai dari ke pusat tanaman suji hingga Kampung Melon.
Di tempat yang sama Bupati Marwan menyatakan, kunjungan menteri dan dubes tersebut memberikan banyak peluang untuk pengembangan potensi yang ada di Kabupaten Sukabumi. Hal ini sejalan dengan upaya Pemkab Sukabumi yang akan menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan.
Kabupaten Sukabumi, ujar dia, mendorong pengembangan berbagai komoditas pertanian unggulan seperti vanili dan bawang putih. Vanili akan dikembangkan di Kecamatan Kalapanunggal, Cidolog, dan Kadudampit.
“Kita sedang mendorong pengembangan hasil pertanian di luar manggis. Kalau manggis sudah cukup baik, seperti vanili sudah ada negara yang siap untuk menampungnya,” tutur bupati.
Kades Sukajaya Deden Gunaefi mengaku banyak inovasi yang dibuatnya bersama masyarakat pasca studi banding dari Tiongkok. Para petani di desanya sukses mengekspor pohon suji dan nanas ke Australia, Kanada, dan Amerika. Desa Sukajaya juga akan mengembangkan kerajinan bambu, makanan berbahan ikan lele, produksi kue mochi.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP