Dahnil: Beli Alutsista Bukan Seperti Beli TV

- Editor

Kamis, 23 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. (net)

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. (net)

JAKARTA.bipol.co- Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak menganalogikan jika membeli alat utama sistem persenjataan bukanlah seperti membeli televisi (TV).

“Beli senjata itu tidak seperti beli TV atau beli mobil di dealer. Tetapi, butuh ‘clearence’, butuh kesepakatan G to G (government to government),” katanya, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (23/1).

Apalagi menyangkut bisnis senjata, kata dia, walaupun pembeliannya adalah B to B (business to business), tetapi pada akhirnya berkaitan dengan kebijakan dan perizinan sehingga melibatkan juga G to G.

“Beli senjata dan alutsista itu, walaupun membelinya bisnis to bisnis, tapi akhirnya nanti ‘clearence’-nya ada G to G. Sebab itulah, dibutuhkan diplomasi,” katanya.

Itulah alasannya, kata dia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto banyak melakukan kunjungan ke luar negeri, yakni dalam rangka diplomasi pertahanan.

Bukan sekedar melakukan diplomasi pertahanan, dalam hal menjaga hubungan baik dengan negara yang strategis, lanjut dia, tetapi juga terkait dengan persenjataan, alutsista, misalnya “clearence”.

Dahnil menyebutkan bahwa kebijakan dalam alutsista yang terpenting adalah penguatan dan modernisasi sehingga Prabowo ingin alutsista harus tepat guna, efisien, dan ekonomis.

“Kemudian, yang kedua juga tentu memperhatikan aspek geopolitik dan geostrategis,” katanya.

Oleh karena itu, Dahnil mengatakan jika ada yang mengkritik Menhan sering jalan-jalan ke luar negeri, artinya mereka tidak punya pemahaman baik tentang tugas-tugas pertahanan.

“Ada diplomasi pertahanan yang sangat penting harus dilakukan. Jadi, kalau ada kritik seolah-olah menyebut pak Prabowo jalan jalan ke luar negeri ini membuktikan bahwa ada masalah dengan literasi pertahanan para politisi kita,” katanya.  (net)

Editor       Deden .GP

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB