WALI Kota Bandung, Oded M. Danial mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Sabtu (25/1/2020).* (hms)
BANDUNG.bipol.co – Hujan yang mengguyur Kota Bandung pada Jumat (24/01/2020) malam menyebabkan banjir di beberapa lokasi. Di antaranya di RW 03 dan tiga cluster di Perumahan Bumi Adipura Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengunjungi lokasi banjir tersebut yang dinilai lebih tinggi dari biasanya. Ia menduga karena berbagai faktor, terlebih surutnya air juga sangat lamban.
Mang Oded, sapaan akrabnya, langsung meninjau dan menyapa warga terdampak banjir. Ia juga memberikan sembako kepada warga yang ditemui.
“Di sini (RW 03 Kelurahan Rancabolang) ada musibah banjir yang di luar kebiasaan, dengan tinggi selutut. Baru terjadi hari ini, warga juga menyampaikan seperi itu tadi,” katanya usai peninjauan seperti dilansir laman resmi pemkot kota Bandung.
Menurutnya, informasi yang didapat di RW 03 ada 259 Kepala Keluarga (KK) dan sekitar 1.100 warga terdampak banjir.
Mang Oded mengatakan, telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mencari tahu penyebabnya. “Saya sudah minta Kadis PU mencari penyebabnya. Karena baru pertama kali seperti ini, katanya banyak faktor penyebab, bisa jadi ini alihan dari daerah Sapan, karena airnya lebih besar lagi di sana,” ungkapnya.
“Nanti akan dikoordinasikan juga dengan Pemerintah Kabupaten Bandung, KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia China) juga. Informasinya juga di Sungai Cinambo sudah satu bulan baru normalisasi aliran airnya lancar, tapi kok bisa banjir seperti ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DPU Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, penyebab banjir di daerah tersebut faktor utamanya karena hujan tahun ini yang besar dengan durasi pendek sehingga turunnya sekaligus.
“Informasi dari BMKG, puncak hujan sampai Februari, diprediksi mulai Maret tidak terlalu besar. Saya sudah berkeliling di Sapan juga sudah penuh dengan air,” ucapnya.
Menurut Didi, di wilayah tersebut juga sedang ada proses pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Didi pun menceritakan ada beberapa lokasi yang asalnya kebun, sekarang dibangun rumah. Ada huga beberapa irigasi kecil yang tidak sengaja tertutup oleh proses pembangunan.
Dengan curah hujan yang deras, lanjutnya, kondisi tersebut lebih berpengaruh menyebabkan terjadinya banjir. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota (Pemkot) sudah melakukan beberapa upaya, seperti membuka irigasi yang tertutup dan sekarang aliran air sudha lancar.
“Di Babakan Karet ada lahan Pemkot Bandung. Kita juga akan kaji kemungkinan untuk dibuat kolam retensi di sana. Karena Sungai Cinambo dam Cipamokolan Sub DAS (Daerah Aliran Sungai), misal kalau hujan Cinambo penuh, Cipamokolan malah kering,” katanya.*
Editor Deden .GP