BANDUNG, bipol.co – Keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih menjadi persoalan sosial yang mendesak untuk dituntaskan. Penanganannya tidak hanya oleh Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, tetapi juga harus dibantu oleh kewilayahan.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menyambut positif terbentuknya Relawan Tim Sosial Respon (TSR) Bojongloa Kaler Sosial Respon (Bongsor). Ia menilai, penanganan masalah PMKS memerlukan dukungan dan bantuan dunia usaha dan masyarakat, salah satunya dengan TSR Bongsor.
“Peresmian TSR Bongsor ini mudah-mudahan menguatkan upaya penanganan PMKS secara lebih terintegrasi. Meski masih terbatas pada wilayah Kecamatan Bojongloa Kaler, saya harap menginspirasi komunitas lainnya juga,” katanya saat meresmikan Relawan TSR Bongsor di Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta, Kota Bandung, Selasa (28/1/2020).
Menurut Wakil Wali Kota, TSR Bongsor ini merupakan tim multi sektor dan multi disiplin ilmu. Substansinya mendorong kemandirian PMKS dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bidang sosial dan ekonomi.
“Meski perhatiannya dalam bidang sosial dan ekonomi, perlu dipikirkan pula faktor penunjangnya seperti pendidikan dan kesehatan, serta kemampuan bersosialisasi atau berinteraksi dengan warga sekitar,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebagian PMKS memang bukan penduduk Kota Bandung. Tetapi penanganannya tidak bisa dilimpahkan ke pihak lain. Pilihan menangani persoalan ini yaitu demi alasan kemanusiaan.
“Kalau pun meminta bantuan kepada Dinas Sosial Provinsi atau Kementrian Sosial, sifatnya hanya pelengkap karena secara teknis PMKS tersebut ada di Kota Bandung sebagai daerah otonom,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua TSR Bongsor, Rudi Sugandi, mengatakan TSR Bongsor merupakan sinergitas dan kolaborasi dari TKSK, Karang Taruna, PSM, TP PKK, PMI, dan unsur masyarakat lainnya. Bongsor dibentuk untuk masyarakat yang memerlukan pendampingan tim relawan. Tugasnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Rudi menjelaskan, TSR Bongsor ini biasa menangani masyarakat yang sakit untuk diantarkan ke puskesmas atau rumah sakit. Termasuk menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan orang terlantar.
“Kami juga bekerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit. Di wilayah Bojongloa Kaler ini ada beberapa jalan yang bahkan tidak bisa dilalui kendaraan, tapi kita perlu mengantar warga yang sakit. Kita berusaha antarkan sampai mendapat perawatan, itu jadi salah satu assesment Bongsor ini,” paparnya.
Pada acara tersebut, juga dilakukan Penandatanganan SK Tim Relawan Bongsor, Surat Izin Pengumpulan Uang Bantuan (PUB), dan Perjanjian Kerja Sama Mobil Siaga Warga (Mosiwa), serta Simbolis Penyerahan Rompi dan Sumbangan dana dari Wakil Wali Kota Bandung.* humas.bandung.go.id
Editor: Hariyawan