“Surat terbuka kepada presiden sudah kami kirim per 28 Januari. Informasi yang kami dapat, surat sudah ada di meja presiden,” kata salah satu pemerhati tenis meja Indonesia Singgih Yehezkiel di Jakarta, Jumat (31/1).
Nama Singgih Yehezkiel di tenis meja Indonesia sudah tidak asing lagi karena menjadi Direktur Silatama pada 1999-2001. Silatama merupakan ajang kompetisi bagi atlet tenis meja Indonesia, namun sayang saat ini sudah tidak terlaksana.
Dengan adanya tiga kepengurusan, Singgih menegaskan atlet yang menjadi korban. Untuk itu ia merasa terpanggil demi peningkatan kembali prestasi tenis meja Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir terpuruk. Bahkan, pada SEA Games 2019 dan di PON 2020 Papua tidak dipertandingkan.
“Harapan kami surat terbuka ditanggapi oleh presiden, karena kalau tidak secepatnya diselesaikan akan mengganggu pembinaan dan berdampak pada kemunduran,” katanya.
Pihaknya ingin permasalahan yang terjadi di induk organisasi tenis meja tuntas. Dengan duduk bareng diharapkan terjadi titik temu. Terkait dengan pemilihan kepengurusan baru diharapkan diputuskan melalui musyawarah nasional (munas).
Pernyataan berbeda disampaikan pemain tenis meja nasional Yon Mardiono. Salah satu pemain senior itu berharap pemerintah dalam hal ini Kemenpora bertindak tegas seperti membekukan PSSI saat terjadi dualisme kepemimpinan.
Dengan adanya polemik, Yon mengaku banyak atlet yang mulai gamang karena serba salah. Untuk mengisi kekosongan hanya mengandalkan kejuaraan yang digelar pihak swasta, karena kejuaraan nasional yang merupakan indikator perkembangan atlet tidak terlaksana.
Selain Singgih Yehezkiel dan Yon Mardiono, pemerhati tenis meja yang berharap polemik di induk organisasi tenis meja Indonesia beres adalah Irianto, Johny Latuheru hingga mantan atlet nasional yang saat ini masih aktif, Ling Ling Agustin.
“Tanggal 6 Januari lalu saya bersama dengan teman-teman pemerhati tenis meja juga sudah melakukan audiensi dengan Ketua KONI Pusat Marciano Norman. Pada intinya Pak Marciano berharap segera dituntaskan,” katanya saat dikonfirmasi. (net)