Tinggal di Gubuk Ditengah Keterbatasan Fisik

- Editor

Rabu, 6 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Engkan bersama istri dan sang anak tinggal di gubuknya.(foto/ist)

Engkan bersama istri dan sang anak tinggal di gubuknya.(foto/ist)

CIANJUR, bipol.co – Keluarga Engkan (72), warga Kampung Lemburtengah RT 02/05, Desa Cinerang, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, hidup cukup memprihatinkan.

Di tengah keterbatasan fisik karena lengan kanannya buntung, Engkan harus menghidupi istri dan anaknya yang masih bersekolah.

Saat ini keluarga itu tinggal di sebuah gubuk berukuran sekitar 3×3 meter persegi. Lokasinya berada di areal kebun milik warga. Setiap petang menjelang malam, keluarga itu harus menyalakan lampu tempel karena rumah mereka tak memiliki sambungan listrik.

Engkan sudah tak memiliki harta lagi. Bangunan rumah dan tanah yang dulu sempat dimilikinya terpaksa dijual untuk membiayai pengobatan istrinya karena mengalami kebutaan pada 2012.

Sejak saat itu keluarga tersebut terlunta-lunta. Mereka akhirnya mendapatkan sebuah gubuk berbahan bilik bambu di lahan kebun milik warga.

“Waktu itu saya jual saja rumah dan tanah karena istri butuh biaya untuk mengobati kebutaan,” kata Engkan, Rabu (6/3/2019).

Sejak dua tahun lalu keluarga itu menempati gubuk itu. Engkan mengaku tak mempermasalahkan kondisi tempat tinggalnya yang sementara itu.

“Ini juga kan milik orang lain,” ucapnya.

Sayangnya, kondisi keluarga yang morat-marit itu tak dibarengi dengan penyaluran bantuan dari pemerintah. Selama ini Engkan mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apapun.

“Kami mah ikhlas saja. Yang penting bisa makan dan tak kepanasan atau kehujanan. Tidak ada listrik juga nggak apa-apa, masih ada lampur cempor (lampu tempel),” jelasnya.

Dari hasil pernikahannya dengan Suminar, keluarga itu dikarunia dua orang anak. Anak pertama mereka sudah berumah tangga. Sedangkan anak bungsu mereka, Siti Nurasiah (15) masih duduk di bangku SMP.[And]

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB