“Pemerintah mempunyai pekerjaan rumah besar terkait public relation dan komunikasi yang menenangkan publik agar tidak ada informasi yang simpang siur dan rawan penyebaran hoaks yang meresahkan,” katanya.
Terlebih, kata Wishnutama, dunia pariwisata merupakan sektor yang sangat rentan terhadap isu, persepsi, dan informasi yang beredar. Oleh karena itu, komunikasi publik yang akurat dan satu pintu dinilainya sebagai solusi terbaik untuk kepentingan nasional.
Ia mengajak masyarakat untuk semakin cerdas mengolah informasi dan tidak seketika mempercayai informasi hoaks melainkan melakukan cek dan ricek. Sementara para pejabat publik disarankan memberikan pernyataan satu suara sehingga tidak membingungkan masyarakat.
Bahkan ke depan, khusus untuk isu strategis, penyataan resmi idealnya hanya melalui satu sumber yakni juru bicara atau pejabat yang ditunjuk secara resmi.
Pernyataan tersebut akan menjadi acuan semua pihak terkait sikap pemerintah secara resmi. Hal itu disebut Wishnutama akan menjadikan komunikasi ke publik berjalan secara lebih efektif.
“Semua informasi melalui jubir. Rakyat mendapatkan informasi yang utuh dan tidak pernah jadi kontroversi,” katanya.
Di balik itu, ia menyarankan semua pihak untuk terus melakukan koordinasi yang baik dan sinergi untuk mendukung kinerja jubir, termasuk kepada para ahli dan instansi terkait agar menyampaikan informasi dan data terkini, sehingga jubir bisa memberikan informasi dan edukasi yang akurat kepada masyarakat dengan informasi yang tidak simpang siur. (net)