“Saya akan menggerakkan semua kekuatan pemerintah dan negara dan bangsa untuk mengatasi kesulitan ini, baik permasalahan kesehatan dan sosial ekonomi yang mengikutinya,” ujar Presiden dalam jumpa pers melalui video streaming, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/3).
Presiden mengatakan dari hari ke hari pemerintah terus mempercepat penanganan pandemi COVID-19 yang telah melanda 180 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Kepala Negara meminta pemerintah daerah yang wilayahnya belum terpapar COVID-19 agar memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
“Bagi yang terbukti positif COVID-19 dan menduga terjangkit segera isolasi diri dan jaga kesehatan,” ucapnya menegaskan.
Presiden menekankan pemerintah juga sudah memulai uji cepat atau rapid test status tertular COVID-19 per Jumat hari ini. Untuk rapid test itu, pemerintah memprioritaskan daerah yang paling rawan tertular COVID-19.
Sedangkan untuk pemeriksaan COVID-19, pemerintah sudah memutuskan desentralisasi pemeriksaan dengan memberikan kewenangan kepada laboratorium yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.
Pemerintah juga mempersiapkan infrastruktur pendukung yakni ruang isolasi dan Rumah Sakit, seperti Wisma Atlet yang siap digunakan untuk fasilitas penanganan COVID-19 per Sabtu (21/3) dan juga rumah sakit di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
“Kapasitas rumah sakit dan rumah sakit rujukan akan ditambah baik dari sisi ruang, kapasitas dan Sumber Daya Manusia. RS milik TNI, Polri dan BUMN di daerah terinfeksi juga telah disiapkan sebagai RS COVID-19. RS swasta juga akan diajak serta berpartisipasi dan ditingkatkan kemampuannya,” ujar Presiden.
Adapun hingga Kamis (19/3) kemarin, di Indonesia terdapat 309 kasus pasien positif COVID-19, dengan 15 pasien dinyatakan sembuh dan 25 pasien meninggal dunia. (net)