Dongkrak Harga, Jokowi Minta Ngaspal Pake Karet

- Editor

Sabtu, 9 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PALEMBANG, bipol.co – Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pengaspalan jalan  menggunakan campuran karet. Hal itu dimaksudkan agar harga karet kembali terangkat naik dan kembali normal.

Saat ini harga karet turun sehingga pemerintah harus melakukan langkah-langkah untuk menaikan kembali harga karet. Jokowi mengaku pihaknya menyiapkan tiga langkah untuk mendorong harga karet dari petani kembali naik. Langkap pertama adalah dengan melakukan koordinasi dengan negara penghasil  mentah untuk mengendalikan pasokan di pasar.

“Produsen terbesar karet Indonesia, Malaysia dan Thailand. Kita sudah kontak mereka untuk kendalikan suplai ke pasar bisa diturunkan,” kata Jokowi saat berkunjung ke Desa Lalang Sembawa Kabupaten Banyuasin, Sabtu (9/3/2019).

Jokowi mengakui negosiasi dengan negara lain tidak mudah, namun dalam pekan dua pekan ini harga karet mulai naik. “Dulu karet harganya Rp 5.000- Rp 6.000 per kilogram, sekarang Rp 8.900 sampai Rp 9.000 per kilogram. Ini harus disyukuri karena ekonomi dunia masih dalam posisi belum baik. Nggak mungkin akan seperti ini terus. Kalau keadaan normal harga akan kembali baik dalam posisi belum normal,” katanya.

Jokowi menambahkan pengaspalan dengan mencampur karet ini pernah dicoba di sejumlah provinsi, seperti Sumsel, Riau, dan Jambi. “Sudah dicoba dan hasilnya bagus,” katanya.

“Saya perintahkan semua provinsi kalau aspal jalan pakai karet, sehingga kita tidak bergantung pada pasar luar negeri,” katanya.

Langkah terakhir, kata Jokowi adalah Indonesia harus punya pabrik sehingga tidak usah di jual ke luar. “Karena pasar dunia sukanya mengatur. Kelihatan tak banyak. Tahan dulu, harga jatuh baru dibeli. Kita ingin industri yang berkaitan dengan bahan baku karet mentah seperti pabrik ban, sarung tangan dan lain-lain,” jelasnya.

Presiden juga memperintahkan BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Persero untuk beli karet rakyat. “Beli dengan harga yang baik. Simpan dulu nggak apa-apa. Suatu saat harga dunia karena barang nggak ada, baru dilepas,” katanya. (ant)

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB