SUKABUMI, bipol.co – Pandemi Covid-19 yang juga sampai di wilayah Kota Sukabumi, berpengaruh terhadap berbagai hal. Salah satunya harga daging ayam broiler berangsur-angsur mengalami penurunan harga. Hal tersebut dikarenakan penjualan daging ayam keluar kota ditutup seperti, ke Jakarta.
“Bukan hanya itu, sebagian restoran tutup yang biasa menerima pasokan daging ayam, sehingga stok daging ayam melimpah dan harganya menjadi turun,” kata Iwan Ruhawan, salah seorang pedagang ayam potong keliling, saat ditemui wartawan, Selasa (21/4/2020).
Dituturkan Iwan, sebulan sebelumnya harga daging ayam biasa dia jual relatif sama dengan harga daging ayam di pasaran Rp34 ribu/kg. Kini Iwan menjual daging tersebut Rp28 ribu/kg.
“Penurunan harga ayam secara berangsur dari kelipatan Rp2 ribu, sejak kondisi pandemi Covid-19 di Kota Sukabumi,”tuturnya.
Bagi Iwan sendiri, untuk penjulan ayam secara keliling tidak berdampak atas penurunan harga ayam, karena dirinya memiliki langganan setia. Berbeda kemungkinan dengan pedagang ayam di pasar yang menetap, sepi pembeli dikarenakan masyarakat banyak yang berdiam diri di rumah sesuai anjuran dari Pemerintah.
“Kalau saya tidak berdampak. Dalam sehari tidak berubah, ayam yang saya bawa sebanyak 25-30 kg. Alhamdulilah laku setiap harinya, karena saya mendatangi pelanggan ke rumah-rumah,”jelasnya.
Dampak pandemi Covid-19 juga dialami oleh para peternak ayam mandiri yang banyak mengalami gulung tikar, karena pengiriman daging ayam ke Jakarta sudah tidak bisa dilakukan.
Lanjut Iwan, berbeda dengan peternak kemitraan yang masih bertahan, karena mulai dari pakan dan bibit ayam di pasok oleh PT, dan hasil panen diambil alih dengan harga kontrak.
Memasuki bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, kata Iwan, untuk stok daging ayam aman.
“Jangan khawatir stok daging ayam melimpah menjelang puasa nanti. Kalau terkait naik atau masih stabil harga, saya belum bisa prediksi. Kalaupun naik, tidak akan melonjak tinggi harganya,”ucapnya.**
Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan