“Sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 792 orang. Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 21.827 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 230.411 orang,” kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Kamis (30/4).
Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibandingkan sehari sebelumnya, yaitu jumlah kasus positif bertambah 347 orang dan pasien meninggal bertambah delapan orang.
Sebelumnya pada Rabu (29/4) terdata 1.391 pasien sembuh dari 9.771 kasus positif dan 784 orang meninggal dunia.
Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten/kota yang terdampak sebanyak 310 kabupaten/kota.
Secara kumulatif, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus positif, sembuh, dan meninggal terbanyak, yaitu 4.175 kasus positif, 486 orang sembuh, dan 371 orang meninggal.
Pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 94.599 spesimen terhadap 72.351 orang.
Terhadap pemeriksaan tersebut, 10.118 orang dinyatakan positif COVID-19, sedangkan 62.233 orang dinyatakan negatif.
Setelah DKI Jakarta, provinsi yang menempati posisi kedua dengan jumlah kasus positif terbanyak adalah Jawa Barat dengan jumlah kasus positif 1.012 orang.
Sedangkan posisi kedua kumulatif pasien sembuh terbanyak setelah DKI Jakarta adalah Jawa Timur, yaitu 157 orang sembuh.
Yurianto mengatakan saat ini adalah kesempatan untuk mengubah perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tetap menjaga agar tidak tertular dari droplet dengan menjaga jarak dan menggunakan masker untuk memutus rantai penularan COVID-19.
“Tetap di rumah dan jangan bepergian, pakai masker jika terpaksa keluar rumah dan menjaga jarak,” demikian Achmad Yurianto. (net)