SUKABUMI, bipol.co – Pengamat kebijakan dan sosial, Syahid Arsalan, meminta pemerintah harus secepatnya membuka keran Jaring Pengaman Sosial (JPS) di tengah kondisi pandemi Covid-19. Menurutnya, sudah banyak yang terdampak sosial dari keadaan saat ini, bahkan banyak bermunculan warga miskin baru, yang entah sampai kapan kondisi ini akan segera berlalu. Apabila pemerintah daerah lambat mengambil kebijakan untuk penyaluran berbagai bantuan ke masyarakat, khawatir kondisi itu akan dimanfaatkan oleh bank emok.
“Kalau pemda lambat memberikan bantuan, pasti akan dimanfaatkan oleh bank emok yang memberikan kemudahan pinjaman ke masyarakat. Karena lapar tidak bisa ditahan,” kata Syahid kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).
Syahid juga menyoroti keadaan panic buying masyarakat Kota Sukabumi sebelum ditetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masyarakat menganggap seolah-olah PSBB itu seperti Lebaran Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong memenuhi pusat perbelanjaan, baik sembako maupun busana.
Kata Syahid, kepanikan masyarakat juga akan terjadi apabila Pemda lambat menyalurkan bantuan yang bisa memicu panic bank emok. “Kalau kondisi pandemi membuat warga miskin baru bermunculan karena susah cari uang, akhirnya mereka berpikir hanya bank emok solusinya. Walaupun berdasarkan info sudah tidak ada lagi yang namanya bank emok, tapi untuk antisipasi bisa saja mereka muncul kembali,” ujarnya.
Di sisi lain, Syahid berharap ada kepedulian pihak perbankan yang ada di Kota Sukabumi bisa ikut berperan memberikan kontribusi untuk mengantisipasi terjadinya panic bank emok. Salah satunya berikan akses mudah bagi masyarakat yang butuh pinjaman modal usaha, dan fasilitasi segala bentuk pelayanannya.
Syahid juga mengimbau ke masyarakat agar tidak lemah iman yang terbujuk rayuan gombal bank emok yang nantinya akan membuat mereka sengsara dengan bunga pinjaman yang bisa mencekik leher sendiri.
“Bijaklah menggunakan uang dalam kondisi saat ini, lebih baik penuhi kebutuhan hidup untuk bisa bertahan kondisi saat ini. Dibanding harus membeli baju lebaran,” ucapnya.**
Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan