SUKABUMI, bipol.co-Hasil evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Sukabumi sampai dengan hari ketiga, volume lalu lintas khusunya yang mengarah ke pusat Kota di pusat perbelanjaan, Jalan Ahmad Yani tidak mengurangi secara signifikan, volume kendaraan masih tinggi.
“Malah ada beberapa kendaraan seperti sepeda motor dan mobil pribadi yang cenderung meningkat. Kita evaluasi di empat titik mulai Jalan Cemerlang, ex Giant Ciaul, Jalan Lembursitu dan Jalan Ahmad Yani dan ternyata arus eksternalnya tinggi,”kata Kadishub Kota Sukabumi, Abdul Rachman, ketika ditemui wartawan di Jalan Harun Kabir saat mendampingi Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi monitoring PSBB, Sabtu (9/5/2020).
Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan menuju arah Kota, Pemkot Sukabumi mengambil kebijakan menutup Jalan Ahmad Yani mulai dari Simpang Stasiun Timur hingga Simpang Jalan Perintis Kemerdekaan depan bank BRI termasuk Jalan Ciwangi pada hari keempat penerapan PSBB.
Penutupan Jalan akan berkembang, kata Abdul, hasil monitoring hari ini, dimana Jalan Harun Kabir juga masih dipadati arus kendaraan roda dua dan penuh parkir kendaraan.
“Besok giliran jalan Harun Kabir dilarang parkir kendaraan dan jalan juga akan ditutup mulai dari atas sampai perbatasan Rel kereta api menuju Ramayana,”ujarnya.
Lanjut Abdul, pantauan penutupan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Ciwangi, vulomen kendaraan memang berkurang karena tidak bisa melintas, namun tidak mengurangi masyarakat yang berjalan kaki menuju pusat perbelanjaan, hal tersebut menurut Abdul masih menjadi dilema.
Pantauan wartawan dilapangan ketika Jalan Ciwangi dan Jalan Ahmad Yani ditutup, arus kemacetan terjadi di Jalan Bala desa, bahkan ada kantong parkir baru, bagi masyarakat yang ingin belanja di pusat perbelanjaan.
“Pengalihan arus ke Jalan Bala desa sudah diprediksi akan terjadi kemacetan oleh Bu Kasatlantas, karena dua arah, biarkan saja karena akan ada efek jera. Karena mainset masyarakat besoknya mungkin tidak akan lewat Jalan Baldes lagi karena macet parah,”bebernya.
Lanjut Abdul semua kegiatan PSBB, akan dievaluasi terus bersama unsur pimpinan kepala daerah, dan Jajaran Polres Sukabumi Kota juga Satpol-PP. Apabila beberapa Jalan di Pusat Kota masih dipenuhi oleh aktivitas masyarakat yang tidak dapat dihindari, kemungkinan Wali Kota akan mengambil kebijakan untuk larangan buka toko, saat ini Toko-toko di pusat Kota masih dibatasi waktu untuk operasionalnya.
Bahkan hari ini akan ada rapid test di Jalan Harun Kabir untuk 100 orang, bisa masyarakat dan para pedagang.
“Pemkot Sukabumi menginginkan penerapan PSBB bisa sukses dengan memecah kegiatan masyarakat di masa pandemi. Kalau tidak bisa dihindari juga kemungkinan Toko-toko sementara akan ditutup dulu,”ungkapnya,”ungkapnya.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP