KAB. PURWAKARTA, bipol.co — Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Purwakarta yang telah berjalan selama 7 hari sampai sekarang, dianggap efektif menekan jumlah penambahan warga yang terpapar Covid-19.
Pada Selasa 12 Mei 2020, atau 7 hari sejak masa pemberlakukan PSBB di Purwakarta, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Purwakarta mencatat tidak ada penambahan pada kasus warga yang terkonfirmasi positif. Bahkan jumlah ODP dan PDP juga berkurang.
“Warga yang positif masih tetap 19 orang covid-19, kini masih dalam perawatan tim medis. Lima hari terakhir ini tidak ada penambahan kasus positif,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Purwakarta, dr Deni Darmawan melalui pernyataan tertulisnya, Selasa (12/5/2020).
Deni juga mengatakan, jumlah ODP berkurang 16 orang, menyisakan 111 orang yang masih dalam pemantauan. PDP berkurang 1 orang, dari 27 kini yang masih dalam pengawasan sebanyak 26 orang.
“Selain itu, dengan berat hati, kami sampaikan terdapat satu orang PDP yang meninggal dunia. Jadi secara kumulatif PDP yang meninggal dunia berjumlah 13 orang,” kata dr. Deni, seperti dirilis Diskominfo Purwakarta.
Gugus Tugas juga tidak bosan-bosan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat tetap tenang dan optimis menghadapi wabah Covid-19.
Sejumlah langkah antisipasi terus dilakukan oleh jajaran Pemkab Purwakarta melalui gugus tugas covid-19, di antaranya Dinas Kesehatan tetap melakukan rapid test (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) bagi yang kontak erat dengan pasien dalam pengawasan.
Pada sisi pencegahan yang bersifat kewilayahan, Pemkab Purwakarta telah memberlakukan PSBB yang sifatnya parsial hingga 20 Mei mendatang. PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 untuk mencegah penyebaran wabah tersebut.
“Kami juga mengimbau agar warga tetap melaksanakan anjuran pemerintah, yaitu physical dan social distancing, agar tetap aman terhindar penularan Covid-19 serta mengikuti prosedur-prosedur PSBB jika berada di luar rumah,” demikian Deni Darmawan. *
Editor: Hariyawan