Penyaluran Bansos Pusat di KBB Dipantau Gubernur dan Dua Menteri

- Editor

Sabtu, 30 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mendampingi Menko PMK, Muhadjir Effendy, serta Menteri Sosial, Juliari Batubara, dalam kunjungan kerja terkait penyaluran bansos di KBB, Jumat (29/5/2020).* Humas Pemprov Jabar

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mendampingi Menko PMK, Muhadjir Effendy, serta Menteri Sosial, Juliari Batubara, dalam kunjungan kerja terkait penyaluran bansos di KBB, Jumat (29/5/2020).* Humas Pemprov Jabar

BANDUNG, bipol.co —  Gubernur Jawa Barat,  M. Ridwan Kamil, memantau penyaluran bantuan sosial dari pemerintah pusat di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat atas penyaluran bantuan kepada warga Jabar,” kata Kang Emil saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, serta Menteri Sosial, Juliari Batubara, dalam kunjungan kerja di KBB, Jumat.

Kunjungan kerja dua menteri itu terkait agenda penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Sosial (Bansos) Sembako, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Bantuan Langsung Tunai Desa (BLTD).

Pendistribusian bantuan-bantuan sosial tersebut dilakukan di dua tempat di KBB, yakni Kantor Pos Indonesia Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalong Wetan dan Kantor Desa Margalaksana Kecamatan Cipeundeuy.

Kang Emil berujar, proses penyaluran BST dan sembako sudah berjalan baik dengan mengikuti protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan Covid-19.

“Dengan menerapkan jaga jarak serta menyediakan hand sanitizer,” kata Kang Emil.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, kehadirannya secara langsung dalam penyaluran ini sekaligus dalam rangka koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian program-program bansos di daerah agar tersalurkan kepada yang berhak sesuai target yang sudah ditetapkan.

Menurutnya, penyaluran bansos di wilayah Jabar secara umum sudah berjalan dengan baik dan lancar.

Muhadjir menyebutkan bahwa penyaluran bantuan yang diberikan pemerintah pusat untuk Jabar sudah mencapai 80 persen.

“Semula untuk Jawa Barat paling lambat awal Lebaran baru 27 persen, tapi sekarang sudah 80 persen,” ujar Muhadjir.

Muhadjir pun mengatakan, adanya kendala dalam pendistribusian bansos di Jabar bisa dimengerti merujuk wilayah yang cukup luas dengan lebih dari 5.000 desa/kelurahan, termasuk banyak di antaranya berada di daerah pelosok dengan medan yang cukup sulit.

Muhadjir menegaskan, masih ada peluang untuk mereka yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Asal memenuhi syarat dan tidak mengada-ada dan tidak dibuat-buat, akan tetap diberikan bantuan sesuai dengan skema yang ada,” ucapnya.

Terbaru, pemerintah memperpanjang penyaluran bansos tunai dan sembako di masa pandemi Covid-19 ini hingga Desember 2020. Awalnya, bansos hanya diberikan mulai April hingga Juni 2020 dengan total Rp600 ribu.

Berikutnya, nominal bansos untuk Juli-Desember akan berkurang menjadi Rp300 ribu.

“Jadi untuk memutus bantuan ini sambil menunggu pemulihan ekonomi akan kita lakukan secara bertahap, tidak langsung diputus (dihentikan),” kata Muhadjir.

“Begitu juga mereka yang masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang baru (miskin baru) akan terlebih dahulu didata RT/RW. Bagi yang memenuhi syarat dan akan dipermanenkan, dimasukkan ke DTKS. Tapi untuk mereka yang terdampak Covid-19 tapi kemudian (ekonominya) bisa pulih, akan dapat (bansos) sampai Desember saja,” tuturnya.

Sementara itu, Mensos Juliari P. Batubara berujar, pihaknya menemui sejumlah kendala di lapangan terkait penyaluran bansos, salah satunya yakni masalah akurasi data di awal-awal penyaluran program.

Namun, kendala tersebut saat ini bisa ditangani berkat koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota. Pemerintah pun terus melakukan evaluasi dalam penyaluran bansos.

“Jika dalam penyaluran BST dan sembako ada kendala penerima, tinggal diperbaiki oleh Pemda data penerima agar tahap berikutnya lebih tepat sasaran,” kata Juliari.* ant

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol
Tag :

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB