“Kita sudah antisipasi mengingat situasi di Arab Saudi. Kita ikut pemerintah saja, kita buka rute-rute internasional pelan-pelan,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada Antara di Jakarta, Selasa.
“Yang ke Bali maupun luar negeri kalau sudah dibuka. Sekuat yang kita terbangkan untuk menaikkan frekuensinya,” ujar Irfan.
Ia pun akan memaksimalkan frekuensi rute-rute yang ramai dan mengurangi frekuensi rute-rute yang sepi.
“Enggak (dipangkas), kita kurangi saja frekuensinya,” ujar Irfan.
Irfan menuturkan kinerja keuangan mulai menurun saat adanya penutupan penerbangan dari dan ke China dengan total 13 penerbangan dalam seminggu.
Kemudian ditambah dengan pelarangan dari dan ke Arab Saudi, terutama untuk penerbangan umroh.
Irfan mengatakan jumlah penumpang turun semakin signifikan saat keluar Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 Pengendalian Transportasi Selama asa Mudik Idul Fitri 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/2020 M bahwa keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1441H/2020M dibatalkan. (net)