Salat Jumat ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di masjid Kompleks Istana Kepresidenan sejak pandemi COVID-19, dan sejak pemberlakuan PSBB di Ibu Kota.
Presiden tiba mengenakan masker dan kemeja putih lengan panjang. Sebelum memasuki area masjid, suhu tubuh Presiden diperiksa sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Presiden kemudian menunaikan salat sunat tahiyyatul masjid.
Dalam khutbahnya, Sudarjat mengajak jamaah untuk terus meningkatkan iman dan takwa setelah beribadah puasa di Ramadhan. Khatib juga berharap agar pandemi COVID-19 segera berakhir.
“Saat ini bangsa Indonesia dan seluruh bangsa-bangsa di dunia sedang menghadapi ujian yang sangat berat dari Allah SWT yaitu pandemi COVID-19. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama ini semua akan segera berakhir,” kata khatib.
Shalat Jumat kali ini, menurut keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, antara lain pengecekan suhu tubuh dan pengaturan jarak antarjamaah.
Kapasitas masjid untuk sementara waktu juga dibatasi menjadi hanya 150 jamaah dari kapasitas sebelumnya sebanyak 750 jamaah.
Di sejumlah titik di sekitar lokasi masjid turut disediakan sarana mencuci tangan, baik menggunakan sabun, cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan tisu antiseptik yang dapat digunakan para jamaah.
Sebelumnya pada Kamis (4/6), Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno meninjau kesiapan tatanan kenormalan baru di Masjid Baiturrahim.
“Kita harapkan nanti apabila shalat Jumat sudah dimulai lagi di Masjid Baiturrahim ini betul-betul sudah siap melaksanakan tatanan normal baru, adaptasi kebiasaan baru,” kata Presiden di Masjid Baiturrahim, Kamis (4/6). (net)