BANDUNG, bipol.co – Gubernur Jawa Barat (Jabar), M. Ridwan Kamil atau Kang Emil, memerintah Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar untuk mengevaluasi dan memantau laman https://ppdb.disdik.jabarprov.go.id/ terkait keluhan dari sejumlah orangtua siswa yang kesulitan mengakses situs tersebut pada hari pertama PPDB (penerimaan Peserta Didik Baru) Tahun Ajaran 2020/2021 di Jabar, Senin.
“Jadi hari ini kami PPDB, itu ada laporan server tidak maksimal. Saya sampaikan kepada Kadisdik (Jabar) agar dipantau dan sekda juga,” ujar Kang Emil di Gedung Sate Bandung, Senin.
Kang Emil mengatakan pada hari pertama ini, para orangtua dan calon peserta didik secara masif mengakses laman PPDB Jabar.
“Dikarenakan ini masih hari pertama, semua orang ingin mengakses. Jangan sampai digitalnya tidak siap, tapi tolong dievaluasi, saya terima laporannya dan akan kami perbaiki,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat, Iwan Hermawan, mengatakan pihaknya menerima banyak keluhan dari orangtua siswa karena tidak bisa mengakses laman PPDB untuk melakukan pendaftaran.
“Di PPDB hari pertama ini saya banyak menerima keluhan dari orangtua tentang laman pendaftaran PPDB yang tidak bisa diakses. Ini sangat disayangkan, karena membuat panik orangtua siswa,” kata Iwan.
Iwan menilai dengan macetnya laman pendaftaran PPDB sangat ironis dengan sistem PPDB online di tengah pandemi ini.
Tidak bisa diaksesnya laman pendaftaran PPDB tersebut, bisa disebabkan karena human error dan technical error.
“Kalau human error, bisa jadi karena kesalahan operator. Kalau technical error bisa jadi karena server yang down karena banyak yang mengakses,” katanya.
Selain itu, katanya adanya warga yang datang ke sekolah yang dituju menandakan sosialisasi PPDB tidak maksimal.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris I Panitia PPDB 2020 Jawa Barat, Dian Peniasiani, mengatakan sebetulnya pihak panitia sudah menyiapkan langkah antisipasi dari awal terkait permasalahan sistem PPDB ini.
“Jadi kalau di Disdik Jawa Barat, kita sudah mempersiapkan insfrastruktur menambah kapasitas 1 gigabyte itu,” kata Dian.* ant.
Editor: Hariyawan