SORONG, bipol.co – Deputi Kominfo Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto, memprediksi peluang pemuda-pemuda Papua menjadi pemimpin masa depan Indonesia sangat besar.
“Lihat Obama mantan Presiden Amerika, dia Afro-Amerika, bisa jadi Presiden. Suatu saat nanti anak-anak Papua bisa jadi presiden. Kita berkompetisi saja. Tidak ada yang tidak mungkin,” kata Wawan dalam webinar berjudul “Menakar Masa Depan Papua,Minggu.
Dia menjelaskan, sejauh ini pembangunan di Papua masih “on the track” lewat percepatan pembangunan di sektor ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan lainnya agar Papua dan Papua Barat segera menjadi daerah yang maju sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
“Hal yang paling penting dari pembangunan di Papua adalah pembangunan sumber daya manusia orang asli Papua (OAP),” kata Wawan.
Dia menilai bahwa kemampuan dan kreativitas warga Papua dalam mengembangkan ekonomi sudah sangat berkembang. Salah satu buktinya adalah keberadaan kawasan-kawasan terpadu di Sorong, Teluk Bintuni, Raja Ampat yang terkenal di dunia.
Hal ini, menurut dia, berkat pengembangan SDM di Papua yang terus digenjot dan menjadikan Papua bukan lagi daerah yang tertinggal.
“Pemuda-pemuda Papua menunjukkan punya masa depan yang cemerlang. Di Sekolah Intelijen Negara, anak-anak Papua bagus-bagus, IQ nya diatas rata-rata. Taruna-taruna Papua dikirim ke luar negeri karena prestasinya yang bagus. Maka kedepan kita jangan lagi berfikir hanya pemuda dari Jawa, Sumatera, Sulawesi yang mendominasi (kemampuannya),” ujar Wawan.
Wawan menyampaikan pembangunan di Papua butuh percepatan dan dikerjakan secara holistik menuju ke arah keadilan sosial di tanah Papua.
Dia mengatakan bahwa program dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua juga terus dilakukan secara afirmatif dan cepat karena akan segera berakhir pada 2021.
Dengan persiapan PON (Pekan Olahraga Nasional) misalnya, pemerintah membangun venue-venue berkelas dunia. Pembangunan infrastuktur, listrik, air bersih, logistik lewat jembatan udara dan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga merupakan wujud dari percepatan pembangunan yang kini berlangsung di Papua.
“Pemerintah selalu mendorong percepatan pembangunan di Papua. Kami sering ke Bappenas untuk memprioritaskan program pembangunan di Papua. Sekarang kan sudah mulai terlihat hasilnya,”ungkapnya.
Dikatakan bahwa menyikapi isu-isu mengenai separatisme yang bertentangan dengan ideologi NKRI, pemerintah tetap akan memberikan perlindungan hukum bagi pemuda-pemuda Papua yang berbeda Haluan ideologi. Meskipun gerakan-gerakan separatisme melanggar konstitusi dan merupakan tindak pidana.
Dalam hal ini, lanjut dia, pemerintah mengedepankan komunikasi lewat dialog-dialog untuk meredam isu-isu separatisme yang kerap ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan internasional.
“Ayo kita bicara dari hati ke hati dengan kelompok-kelompok yang berbeda ideologi. Bagi saya memang negara harus hadir untuk bagaimana bisa merubah maindset pemuda-pemuda Papua. Ini masalah kita bagaimana mengawal NKRI di Papua ke depan,” terangnya.* ant
Editor: Hariyawan