JAKARTA.bipol.co – Pemerintah Indonesia mendorong Forum Kerja Sama Ekonomi di Asia Pasifik (APEC) untuk fokus mengembangkan sektor ekonomi digital dan industri kreatif sebagai salah satu upaya memulihkan perekonomian dunia yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Usulan itu disampaikan Indonesia saat menghadiri pertemuan Digital Economy Steering Group (DESG) APEC yang diadakan secara virtual pada Jumat malam (26/6).

“Teknologi digital telah membantu kita menangani dampak COVID-19, sementara itu, industri kreatif yang berbasis ekonomi digital telah menciptakan lapangan pekerjaan non-konservatif di tengah pandemi. (Oleh karena itu, red) penting untuk menempatkan industri kreatif sebagai salah satu inti dari kerja sama bidang ekonomi digital,” kata Direktur Kerja Sama Intra-Kawasan dan antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Andre Omer Siregar di Jakarta, Sabtu (27/6).

Andre Omer merupakan ketua delegasi Indonesia dalam pertemuan ekonomi digital APEC. Di samping Andre Omar, delegasi Indonesia turut diperkuat oleh Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam; serta beberapa pejabat dari Direktorat Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan, dan Pusat Kelembagaan Internasional Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Indonesia, menurut Andre, berusaha mengikutsertakan industri kreatif dalam rencana strategis ekonomi digital APEC. Rencana strategis itu tertuang dalam Peta Jalan Pengembangan Internet dan Ekonomi Digital APEC (AIDER).

“Salah satu contoh industri kreatif yang berkembang di Indonesia, yaitu pasar online dan digital game. Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pasar game di Indonesia meningkat sampai 300 persen,” terang dia, seraya menambahkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan pertumbuhan pasar serta pelaku industri, salah satunya para pembuat dan pengembang game di dunia maya.

Oleh karena itu, pertemuan ekonomi digital APEC diyakini dapat membantu rencana Pemerintah Indonesia.

“Dengan meningkatnya penggunaan teknologi saat pandemi dan pentingnya ekonomi digital dalam upaya pemulihan ekonomi, pertemuan DESG jadi sangat strategis manfaatnya bagi Indonesia,” kata Andre Omer.

Di samping industri kreatif, tema lain yang dibahas dalam pertemuan itu, antara lain pengembangan infrastruktur digital, internet inklusif dan ekonomi digital, serta perubahan model bisnis yang mulai memanfaatkan ruang digital.

Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir fokus menjajaki kemitraan bidang ekonomi digital lewat forum kerja sama di kawasan dan internasional. Kementerian Luar Negeri RI pada 2019 sempat menyelenggarakan “Kemlu for Startup”, acara temu bisnis yang mempertemukan pelaku usaha teknologi rintisan (start-up), pemberi modal, dan perwakilan asing.    (net)