JAKARTA.bipol.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan serta memastikan bahwa produk kelautan dan perikanan tidak bisa terinfeksi oleh virus yang menyebabkan wabah COVID-19.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP, Rina dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (10/7), mengatakan masyarakat perlu mendapat penjelasan bahwa ikan dan produk perikanan aman untuk dikonsumsi bahkan menjadi sumber gizi masyarakat dalam menjaga kesehatan serta mendukung kekebalan tubuh dalam mencegah infeksi penyakit terutama COVID-19.
Ia memaparkan KKP mengambil peran sesuai kompetensinya terhadap program pemerintah Indonesia dalam menanggulangi COVID-10 yaitu dengan pengawasan pelaksanaan sanitasi dan higienitas pengolahan produk perikanan untuk memastikan bahwa produk konsumsi masyarakat bersifat aman.
BKIPM juga melaksanakan program peningkatan kesadaran masyarakat untuk pencegahan COVID-19 melalui berbagai program di antaranya forum daring kesadaran publik, maupun pemberian bantuan bahan kebutuhan sehari-hari serta produk perikanan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dalam laporan ilmiahnya, pakar perikanan Dr. Agus Sunarto mengulas lebih tajam mengenai COVID-19.
Agus Sunarto menyatakan bahwa COVID-19 tidak dapat menginfeksi ikan karena reseptor yang berbeda.
“Kondisi seluler tubuh ikan berbeda dengan manusia sehingga COVID-19 tidak dapat bertahan hidup pada ikan, selain ikan juga bukan merupakan inang perantara COVID-19,” ucapnya.
Agus Sunarto yang juga anggota tim ilmuwan verifikator mutu dan keamanan hasil perikanan terhadap COVID-9 yang bekerja di bawah FAO menyebutkan kasus positif pada salah satu komoditas ikan baru-baru ini sebagai akibat dari kontaminasi yang berasal dari pekerja yang positif COVID-19 dan juga lingkungan kerja yang tidak higienis.
Oleh karenanya ia merekomendasikan untuk senantiasa menjaga sanitasi dan higienis terutama terhadap kemasan pembungkus ikan serta peralatan memasak dan cara memasak yang benar, karena virus COVID-19 hancur dengan pemanasan.
Pesan positif yang harus disampaikan kepada masyarakat adalah COVID-19 tidak dapat menginfeksi ikan, bahwa ikan tidak menularkan COVID-19, aman dikonsumsi apalagi diolah dengan sehat. (net)