SEOUL.bipol.co- Korea Selatan memberikan perhatian secara seksama atas kabar terkait Korea Utara sudah memiliki senjata nuklir berukuran mini.
Dalam sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, disebutkan bahwa beberapa negara meyakini Korut “mungkin sudah mengembangkan alat nuklir mini yang dapat dimasukkan ke hulu ledak misil balistik.”
Saat dimintai komentar mengenai laporan itu, wakil juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kolonel Moon Hong-sik, mengatakan bahwa teknologi Korut dapat membuat perangkat nuklir mini sudah mencapai level “mumpuni.”
“Militer kami terus mengawasi aktivitas nuklir dan misil Korut. Di waktu bersamaan, Korsel dan Amerika Serikat tetap menjaga sistem kerja sama secara erat,” ujar Moon dalam sebuah konferensi pers rutin, dikutip dari Yonhap News Agency, Rabu 4 Agustus 2020.
Pemimpin Korut Kim Jong-un pekan kemarin mengatakan bahwa negaranya “tidak akan pernah berhenti untuk memperkuat kapasitas pertahanan nasional.” Pernyataan disampaikan Kim di tengah peringatan 67 tahun gencatan senjata Perang Korea.
“Berkat pertahanan diri negara yang dapat diandalkan, tidak akan ada lagi perang di tanah ini,” ungkap Kim.
“Keamanan nasional dan masa depan kita juga akan terjamin secara permanen,” sambungnya, yang menekankan fungsi senjata nuklir hanya sebagai pencegah peperangan.
Korut telah dikenai sanksi oleh AS sejak 2006 atas program nuklir dan misil balistik. Sementara Dewan Keamanan PBB terus memperkuat sanksi dalam upaya untuk memotong dana untuk program-program tersebut.
Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump telah bertemu tiga kali sejak 2018, tetapi gagal untuk membuat kemajuan berarti. Inti dari pembicaraan adalah upaya melucuti persenjataan nuklir Korut, dan sebagai gantinya sanksi ekonomi terhadap negara tersebut akan dicabut. [net]
Editor: Fajar Maritim