Presiden Jokowi Perintahkan Jajarannya Cegah Resesi Ekonomi

- Editor

Rabu, 5 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo/Net

Presiden Joko Widodo/Net

JAKARTA.bipol.co Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajarannya agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak masuk jurang resesi pada kuartal ketiga nanti. Ini artinya, laju ekonomi tidak boleh negatif pada periode Juli-September 2020.

Hal itu disampaikan Jokowi lewat Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono saat menggelar konferensi pers virtual kepada awak media pada Rabu (5/8).

“Yang jelas arahan Bapak Presiden tadi, kita diminta secara target agar mencegah resesi. Artinya, kuartal III sebisa mungkin tidak minus growth atau negatif,” ungkap Susi, sapaan akrabnya.

Kendati begitu, Susi belum bisa memberi proyeksi terbaru dari pemerintah mengenai laju pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2020.

Pasalnya, proyeksi yang sudah dibuat oleh pemerintah harus disesuaikan kembali dengan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang baru saja diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi RI terkontraksi hingga minus 5,32 persen secara tahunan dan minus 4,19 persen secara kuartalan pada kuartal II 2020.

“Sebenarnya bukan tidak bisa diprediksikan, tapi memang dinamikanya luar biasa. Siapapun yang membuat prediksi, mulai dari IMF, World Bank, OECD, WEF, dan lainnya itu ada versi Januari, April, Juni, dan selalu berubah-ubah karena dinamikanya luar biasa,” jelasnya.

Pemerintah sendiri, sambung Susi, sudah sempat membuat berbagai proyeksi. Bahkan, proyeksi itu juga sudah disertai dengan beberapa opsi kebijakan.

“Termasuk simulasinya kalau terjadi opsi satu, dua, tiga, opsi kalau ada ekstrem mau seperti apa, pemeritnah selalu siap siaga untuk antisipasi setiap dinamika yang terjadi,” tuturnya.

Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede mengaku komite juga belum bisa memberikan proyeksi terbaru dari laju ekonomi pada kuartal III dan IV 2020.

Namun, komite menargetkan agar pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada tahun ini tidak negatif.

“Kita harus cegah resesi, negatif growth, artinya kalau bisa mendapatkan pertumbuhan ekonomi 0,1 persen atau bahkan nol persen saja itu harus didapatkan. Kalau full year nol persen, itu sudah lebih bagus daripada negara lain,” kata Raden pada kesempatan yang sama. [net]

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB