Wamenhan Tegaskan Program Bela Negara Bukan Pendidikan Militer

- Editor

Rabu, 19 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono/Net

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono/Net

JAKARTA.bipol.co- Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan terkait program yang dicanangkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) adalah program bela negara dan bukan pendidikan militer.

“Saya mau koreksi dikit ya, Itu bukan pendidikan militer. Tapi bela negara. Kalau militer itu kan kesannya militerisasi. Tapi kalau bela negara kan berbeda,” ujar Wahyu saat wawancara di radio, Rabu (19/8).

Dia menjelaskan bahwa program bela negara tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa, melainkan untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan kebanggaan sebagai warga negara, terlebih di kancah international.

“Sebetulnya tidak hanya untuk mahasiswa, bela negara kan semua milenial bangsa. Tidak hanya milenial termasuk yang dewasa pun harus punya jiwa bela negara,” ujarnya.

Namun wacana memasukkan program itu dalam lingkup mahasiswa, lanjut Wahyu, merupakan hasil diskusi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai bentuk kolaborasi dengan program merdeka belajar.

“Terkait program mahasiswa, memang kita pernah diskusi dengan menteri pendidikan di sana itu ada progran namanya merdeka belajar. Nah ketika diskusi soal merdeka belajar apa boleh juga mahasiswa itu ngambil satu kegaitan untuk belajar tentang bela negara. Nah itu sangat bagus dan positif,” terangnya.

Lanjutnya, bahwa program bela negara tidak bersifat wajib, tetapi sukarela. Artinya, bila sudah terealisasi mahasiswa mempunya pilihan untuk ikut atau tidak program itu.

“Itu bukan sesuatu yang harus, artinya semacam pilihan kalau memang mahasiswa ingin, dia ingin bergaya, dia juga ingin belajar kedisiplinan gitu bisa. Tapi bagi mereka yang tidak berminat tidak apa-apa juga, jadi bukan sesuatu yang harus sifatnya,” tekannya.

Selain itu, Wahyu menjelaskan tujuan adanya program bela negara salah satunya adalah memperkuat kesadaran dan rasa cinta Tanah Air bagi anak-anak muda hingga seluruh masyarakat Indonesia.

“Alam ini terus berubah, terus bergerak. Sekarang sudah menuju ke jalurnya menggunakan digital sehingga pengaruh dari luar besar. Nah tinggal kita, apa akan bisa menjadi negara yang mampu mempengaruhi pihak lain atau kita yang terpengaruh,” katanya.

Ia pun mencontohkan bagaimana Korea Selatan bisa membanggakan negaranya bahkan hingga dunia dengan K-POPnya. Hal seperti itu lah yang ingin diperkuat melalui program bela negara sebagai bentuk memperkuat kecintaan terhadap Indonesia.

“Jadi bukan soal kegelisahan bahwa masyarakat kemudian milenial ini sudah lupa negara. Mereka tinggal di sini besar di sini, dan mereka juga harus berbuat sesuatu. Bahwa ada kedaulatan bangsa ini harus dijaga semua pihak, termasuk oleh milenial,” pungkasnya. [net]

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB