Dolar Catat Pekan Terburuk

- Editor

Sabtu, 16 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NEW YORK.bipol.co –  Kurs dolar AS melemah secara luas pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu 16/3/2019) pagi WIB, dan mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan tetakhir, terseret oleh data ekonomi AS yang lemah, sementara sterling sedikit di bawah level tertinggi sejak Juni 2018 yang diraih pada Rabu (13/3) setelah parlemen Inggris menolak keluar ” tanpa kesepakatan” dari Uni Eropa.

Output manufaktur AS turun untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari dan aktivitas pabrik di negara bagian New York lebih lemah dari yang diperkirakan bulan ini, menawarkan bukti lebih lanjut tentang perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonomi pada awal kuartal pertama.

Laporan pada Jumat (15/3) memperpanjang rentetan data ekonomi lemah dan menggarisbawahi sikap “sabar” Federal Reserve terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Pejabat-pejabat Fed dijadwalkan bertemu pada Selasa (19/3) dan Rabu (20/3) depan untuk menilai ekonomi dan membahas kebijakan moneter masa depan. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga empat kali tahun lalu.

“Data hari ini tentang pertumbuhan pabrik dan indeks Empire State juga mengecewakan. Akibatnya, The Fed minggu depan kemungkinan akan tetap dalam mode menunggu dan melihat tentang suku bunga, sikap hati-hati yang menghambat kenaikan dolar,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.

Indeks dolar 0,21 persen lebih rendah, terakhir di 96,580, merupakan kerugian mingguan terbesar sejak minggu pertama Desember. Penurunan dalam dolar mengirim euro lebih tinggi, terakhir naik 0,14 persen menjadi 1,1318 dolar.

Sementara itu diperkirakan tidak akan ada perubahan dalam suku bunga minggu depan setelah The Fed menghentikan siklus kenaikan suku bunga multi-tahun pada Januari, para pejabat mungkin menyerang pandangan yang lebih berhati-hati pada prospek ekonomi global setelah minggu yang bergejolak di pasar mata uang. (ant)

 

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB