JAKARTA.bipol.co- Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan keprihatinan atas gugurnya lebih dari 100 dokter selama wabah COVID-19. Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 3 September 2020 tercatat 105 dokter yang meninggal dunia terkait COVID-19.
Doni kembali mengingatkan seharusnya dokter dan tenaga medis menjadi benteng terakhir dalam melawan COVID-19. Dalam hal ini, masyarakat diharapkan menjadi garda terdepan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Saya turut berduka cita atas meninggalnya dokter-dokter selama pandemi COVID-19. Dokter-dokter mestinya menjadi benteng terakhir,” ucap Doni usai melakukan inspeksi ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, ditulis Minggu (6/8/2020).
“Yang berada di garis terdepan adalah kita semua (masyarakat), bukan para dokter atau tenaga medis. Kalau kita sayang dengan dokter-dokter yang merupakan aset bangsa, kita harusnya patuh pada protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19.”
Satgas COVID-19 juga akan menggalakkan kampanye yang mengusung tema Pesan Ibu untuk mensosialisasikan protokol kesehatan COVID-19.
Sosok ibu dinilai sebagai figur yang sangat dihormati anak-anaknya, sehingga ibu dapat memberikan contoh bagaimana menjalankan protokol kesehatan dengan baik dari dalam rumah.
Upaya ini pun diharapkan membuat anak-anak, suami, dan anggota keluarga taat protokol kesehatan.
“Kalau kita sayang dengan ibu, tentu kita akan menjaga, jangan sampai ibu tertular Corona. Apalagi yang punya penyakit bawaan, seperti jantung dan diabetes. Ini membuat mereka mudah tertular dan bisa berisiko kematian karena COVID-19,” pungkas Doni. [Net]
Editor: Fajar Maritim