Sejarah Singkat Pendopo Kota Bandung, dari Wiranatakusumah Hingga Oded

- Editor

Minggu, 13 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENDOPO Kota Bandung yang terletak di Jalan Dalem Kaum. Pembangunan pendopo diprakarsai oleh Bupati Bandung ke-6, Wiranatakusumah II yang bernama asli Raden Indrareja dan kerap dipanggil Dalem Kaum.* (Foto Humas Pemkot Bandung)

PENDOPO Kota Bandung yang terletak di Jalan Dalem Kaum. Pembangunan pendopo diprakarsai oleh Bupati Bandung ke-6, Wiranatakusumah II yang bernama asli Raden Indrareja dan kerap dipanggil Dalem Kaum.* (Foto Humas Pemkot Bandung)

SALAH satu bangunan ikonik di Kota Bandung adalah, Pendopo yang sekarang menjadi rumah dinas sekaligus kantor bagi Wali Kota Bandung.

Berdirinya Pendopo beriringan dengan berdirinya Kota Bandung. Kala itu, Pendopo merupakan bangunan pertama yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bandung. Pendopo juga menjadi bangunan pertama yang dibangun di kawasan Alun-alun Bandung.

Seperti pertama kali dibangun, pendopo berada di kawasan Alun-alun, letaknya berseberangan dengan Alun-alun. Saat ini, Pendopo berada di Jalan Dalem Kaum dan masih berseberangan dengan Alun-alun Bandung.

Data yang dihimpun Humas Kota Bandung, pendopo mulai dibangun tahun 1811 dan selesai tahun 1812. Pembangunan pendopo diprakarsai oleh Bupati Bandung ke-6, Wiranatakusumah II yang bernama asli Raden Indrareja dan kerap dipanggil Dalem Kaum.

Bupati yang dijuluki The Founding Father inilah yang langsung memilih lokasi pembangunan pendopo. Ia membangun pendopo tepat menghadap ke arah Gunung Tangkubanparahu yang merupakan simbol kepercayaan sejarah masyarakat Sunda.

Luas pendopo 18.984 m dan terdiri dari beberapa bangunan, yaitu bangunan utama seluas 1.805,25 m, bangunan pendopo 470 m, bangunan barat 175 m, bangunan timur 445 m, dan halaman seluas 15.475 m.

Pembangunan pendopo merupakan satu kesatuan dengan pembangunan Jalan Pos atau Grote Postweg yang dilakukan oleh Gubernur Jendral Daendels.

Pada awal didibangun, pendopo menjadi pusat pemerintahan Bupati Bandung. Semula pusat pemerintahan dipusatkan di Dayeuhkolot (Kota Lama), jaraknya sekitar 10 km dari Jalan Raya Pos yang sedang dibangun.

Pada masa pemerintahan Bupati R.A.A. Wiranatakusumah IV (1846-1874) tahun 1850, bangunan pendopo direnovasi. Dindingnya diganti dengan tembok bata dan beratap genteng. Tahun 1935, dibangun tempat tinggal bupati di belakang pendopo yang merupakan hasil rancangan Presiden Soekarno.

Beberapa bangunan tambahan seperti ruang tamu utama, ruang kerja, ruang gudang dalam, ruang tengah, kamar utama, dua kamar keluarga, ruang arab (ruang pertemuan) dan ruang keluarga, serta ruang untuk keluarga Bupati di bagian barat bangunan utama.

Saat ini, gerbang pendopo dibuat berupa ornamen beton semen yang juga cukup unik. Di kanan dan kiri gerbang terdapat gambar para Wali Kota Bandung dari masa ke masa. Di halaman pendopo terdapat dua lonceng ukuran besar yang tergantung pada pilar beton.

Dua lonceng itu pun dibuat simetris, saling berhadapan. Banyak cerita tentang lonceng tersebut, mulai cerita mistis hingga sejarahnya.

Sejak masa pemerintahan Wali Kota Ateng Wahyudi (1983-1993), pendopo kembali menjadi kediaman Wali Kota Bandung. Wali Kota Bandung selanjutnya tinggal di pendopo selama mereka memimpin Kota Bandung, yaitu Wahyu Hamijaya (1993-1998), Aa Tarmana (1998-2003), Dada Rosada (2003-2008 dan 2008-2013), Ridwan Kamil (2013-2018), dan sekarang Oded M. Danial (2013-2023).

Hingga saat ini, Pendopo Kota Bandung masih berdiri kokoh dan semakin asri. (hms)

Editor Deden .GP

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol
Tag :

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB