BANDUNG.bipol.co – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meraih anugerah Provinsi Sangat Inovatif dalam penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2020 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (18/12/2020).
nugerah tersebut merupakan apresiasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif.
IGA 2020 sendiri diikuti oleh 34 pemda provinsi, 360 pemda kabupaten, dan 90 pemda kota di Indonesia. Selain itu, terdapat 14.897 inovasi yang hadir dalam IGA 2020. Jumlah tersebut meningkat 85 persen dari tahun sebelumnya yakni 8.014 inovasi.
Pemda Provinsi Jabar mengikutsertakan delapan inovasi dalam IGA 2020. Kedelapan inovasi tersebut dipaparkan secara langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada dewan juri IGA 2020 melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/11/2020).
Delapan inovasi tersebut yakni: (1) Sistem Perencanaan dan Penganggaran yang Terintegrasi antara Pemerintah Daerah Provinsi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dan Pemerintah Pusat (Si Rampak Sekar); (2) Tunjangan Remunerasi Kinerja (TRK); (3) Samsat Mobile Jawa Barat (Sambara); (4) Desa Digital; (5) Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan (Si Perut Laper); (6) Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar); (7) Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta); serta (8) Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar).
Dalam paparannya, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengatakan, pihaknya terus mendorong lahirnya beragam inovasi demi merespons kebutuhan pelayanan publik kepada hampir 50 juta penduduk Jabar.
“Satu hal yang kami reformasi di Jawa Barat adalah setiap tahun kami meminta satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) memberikan satu inovasi. Ada 50 OPD, maka minimal setahun sekali saya memanen 50 inovasi,” kata Kang Emil.
“Beberapa inovasi yang akan kami tampilkan (di IGA 2020) adalah hasil buah panen sistem reformasi kami, bahwa masing-masing (OPD) bisa memberikan kontribusinya,” tambahnya.
Kang Emil pun menjelaskan, inovasi bisa terwujud dari temuan masalah di lapangan. Untuk itu, ia getol meminta OPD di Jabar untuk melakukan observasi di lapangan, riset, dan memaparkan kepada dirinya.
“Sehingga setiap tahun kami memberikan Innovation Awards versi gubernur (Jabar) kepada para OPD,” tutur Kang Emil.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, inovasi menjadi sebuah keharusan karena dunia bergerak dinamis dan cepat. Belum lagi globalisasi dan perubahan revolusi di bidang informasi teknologi memaksa pemda harus terus berinovasi.
“Kemudian membuat langkah-langkah terobosan itu yang akan paling berhasil dibanding yang melaksanakan biasa-biasa saja atau reguler,” kata Tito sebagaimana mengutip situs resmi Kemendagri. (hms)
Editor Deden .GP