SEATTLE.bipol.co – Bagian komersial perusahaan pesawat terbang Boeing Co menghadapi krisis terbesar dalam beberapa tahun setelah kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat terbang jenis 737 MAX, peristiwa yang mengamanatkan wakil ketua teknik pada tugas eksekutif yang baru sementara untuk melakukan penyelidikan, seperti tertera dalam email perusahaan, Selasa (19/3/2019) atau Rabu WIB.
Perombakan manajemen dilakukan setelah Kanada dan Eropa mengatakan mereka akan mencari sendiri jaminan keselamatan atas Boeing 737 MAX, rencana lain yang lebih rumit untuk membuat pesawat tersebut bisa terbang di seluruh dunia setelah pesawat-pesawat itu dihentikan akibat kecelakaan-kecelakaan yang menewaskan lebih dari 300 orang.
John Hamilton, mantan wakil presiden dan kepala teknik divisi pesawat terbang komersial, akan lebih memusatkan perhatian pada perannya sebagai kepala teknik, kata kepala eksekutif Kevin McAllister kepada para karyawan, Selasa dalam email yang dilihat Reuters.
“Ini akan membuat dia mencurahkan perhatian sepenuhnya terhadap penyelidikan kecelakaan,” kata McAllister, dengan menambahkan bahwa perubahan susunan karyawan juga diperlukan “selama kami memprioritaskan dan juga menambah sumber-sumber untuk penyelidikan kecelakaan.”
Lynne Hopper, yang sebelumnya memimpin pengujian dan evaluasi teknologi Boeing dan kelompok Pengujian dan teknologi, ditunjuk sebagai wakil presiden teknik. Seorang juru bicara Boeing menolak memberikan komentar tetapi mengakui bahwa email tersebut memang asli.
Perombakan tersebut menunjukkan bahwa pembuat pesawat terbang terbesar di dunia itu membebaskan sumber-sumber teknik saat menghadapi pengawasan penyelidikan kecelakaan sementara juga menjaga produksi pesawat 737 berbadan ramping yang menjadi pemintal uangnya.
Sebelumnya Hamilton menjabat sebagai wakil ketua teknik pesawat komersial pada Boeing sejak April 2016 hingga Maret 2019, menurut riwayat hidupnya yang tercantum pada laman Boeing. (ant)
Editor Deden .GP