NEW YORK.bipol.co – Harga minyak mentah naik hampir dua persen pada penutupan perdagangan Rabu (27/3/2019) pagi WIB, karena perhatian terpusat pada faktor-faktor geopolitik memperketat pasokan, yang mendorong penurunan ekspor dari Venezuela dan penurunan persediaan Amerika Serikat (AS).
Patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, naik 0,76 dolar AS menjadi ditutup pada 67,97 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, tidak jauh di bawah level tertinggi tahun ini di 68,69 dolar AS yang dicapai pada 21 Maret.
Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, naik 1,12 dolar AS atau 1,9 persen, menjadi menetap pada 59,94 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Meskipun ada kekhawatiran tentang permintaan yang lebih lemah karena perlambatan ekonomi, harga minyak telah naik lebih dari 25 persen sejauh tahun ini, didukung oleh pembatasan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) plus sekutu, dan kerugian akibat sanksi-sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela.
Pelabuhan ekspor minyak utama Jose dan empat kilang peningkatan (upgrader) minyak mentah Venezuela tidak dapat melanjutkan operasi menyusul pemadaman listrik besar-besaran pada Senin (25/3), yang kedua dalam sebulan, menurut pekerja industri dan pemimpin serikat pekerja yang dekat dengan fasilitas-fasilitas.
Pemadaman awal bulan ini, karena kurangnya investasi selama bertahun-tahun dan kurangnya perawatan, juga mengganggu ekspor minyak di Jose, darah kehidupan ekonomi negara anggota OPEC itu, mengikis total volume ekspor dan menyebabkan penundaan pemuatan dan pengaliran minyak.
Minyak mentah berjangka sedikit berubah dalam perdagangan pasca-penyelesaian setelah American Petroleum Institute (API), sebuah organisasi perdagangan, mengatakan persediaan minyak mentah AS naik 1,9 juta barel dalam minggu terakhir.
Pasar sedang menunggu untuk melihat apakah angka resmi yang dijadwalkan pada Rabu waktu setempat mengkonfirmasi data API atau sesuai dengan estimasi yang memperkirakan penurunan 1,2 juta barel. (ant)
Editor Deden .GP